Indahnya Moderasi Beragama, Mahasiswa KKM UIN Malang Turut Menjaga Perayaan Natal

Bhinneka Tunggal Ika, secara nyata dapat kita rasakan atas keberagaman Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diciptakan Allah SWT dengan bersuku-suku dan agama yang berbeda-beda. Melalui perbedaan tersebut, kita bisa saling mengenal antar suku, agama, adat istiadat, dan bahasa. Dengan perbedaan tersebut tidak menjadikan kita terpecah belah, namun menjadikan semangat untuk tetap menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI.

Moderasi beragama merupakan prinsip mendasar untuk menciptakan keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama. Di tengah keberagaman keyakinan tersebut, sikap kebijaksanaan dalam beragama menjadi kunci utama untuk mewujudkan toleransi dan menghormati perbedaan. Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) UIN Malang kelompok 123 'Abhiseka' turut berperan dalam menjaga keamanan saat berlangsungnya Perayaan Natal di Gereja Kristen Jawi Wetan di Desa Pulungdowo Kecamatan Tumpang. Perayaan malam puncak Natal itu dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2023 pukul 17.00 sampai pukul 21.00 WIB.

Ketua kelompok 123 'Abhiseka' KKM UIN Malang, Fajar Ma'arif menyampaikan "Menjaga keamanan acara Natal bersama aparatur desa, Banser, TNI, Polisi, dan Dishub merupakan wujud solidaritas di Desa Pulungdowo, begitupun ketika acara hari raya umat Islam, maka pemuda Gereja akan ikut serta menjaga keamanan selama sholat 'ied." Hal ini juga selaras tema besar Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) UIN Malang 2023 yang diusung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), yakni "Moderasi Beragama, Pencegahan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim". Kepala Desa Pulungdowo, Bapak Jangkung Abdi Prayugo saat pembukaan KKM tanggal 21 Desember 2023 yang lalu mengatakan, "Nanti tanggal 24 ada perayaan Natal di Gereja yang letaknya di Dusun Pulungan, dekat dengan tempat tinggal kalian KKM, saya harap adik-adik mahasiswa nanti bisa membantu menjaga di luar gereja dan bisa bergaul dengan masyarakat non muslim."

Dokumen Pribadi

Dalam konteks ini, moderasi beragama bukanlah pengurangan atau kehilangan identitas keagamaan mahasiswa KKM UIN Malang sebagai seorang muslim. Sebaliknya, moderasi beragama menekankan pada nilai-nilai universal seperti tolong menolong, kedamaian, dan kerukunan. Mahasiswa UIN Malang yang terlibat disini memahami betul urgensi menghargai harkat dan martabat setiap individu tanpa memandang perbedaan agama.

Dalam perayaan Natal di Desa Pulungdowo, mahasiswa UIN Malang berperan menjaga ketertiban, dan memberikan rasa aman bagi seluruh jemaat perayaan. Langkah ini adalah bentuk konkrit dari moderasi beragama, menunjukkan bahwa keamanan dan toleransi dapat diwujudkan melalui tindakan nyata.

Melalui partisipasi aktif mahasiswa UIN Malang dalam perayaan Natal di Desa Pulungdowo tersebut, tergambar jelas bahwa moderasi beragama bukanlah sekadar konsep retoris, tetapi merupakan landasan nyata untuk menciptakan harmoni di tengah masyarakat yang beragam. Keberanian untuk bergaul dan berdialog, menjaga keamanan, dan merayakan keanekaragaman adalah langkah-langkah konkrit yang dapat diambil oleh setiap individu maupun kelompok untuk mewujudkan moderasi beragama. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama merajut kisah kehidupan yang indah dan penuh toleransi di tengah keragaman keyakinan.