Mohon tunggu...
Aisyah Nurul Fitri
Aisyah Nurul Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"Inside Out", Film Animasi Menarik dengan Melihat Sisi Sistem Komunikasi Intrapersonal

9 Desember 2023   21:45 Diperbarui: 9 Desember 2023   22:00 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
canva.com/Diolah penulis

Jika kita lihat lebih dalam, film inside out ini ternyata cukup menarik. Film ini bukan hanya menyuguhkan tayangan yang menarik perhatian anak-anak, tetapi juga memiliki hubungan yang erat dengan proses pengolahan informasi yang terdapat di dalam komunikasi intrapersonal, yaitu bagaimana seseorang menerima informasi, mengolah, menyimpan, dan menghasilkannya. Film ini menjelaskan bagaimana suatu tindakan dari kehidupan realita itu adalah suatu hal yang terproses melalui pikiran serta perasaan seseorang, yang dimana hal tersebut akan berdampak bagi sekitarnya melalui tindakan tersebut. Dilihat dari keterkaitannya, dalam film ini mencakup keempat proses pengolahan informasi yaitu sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. 

Singkatnya, sensasi merupakan sebuah proses penangkapan stimuli atau pesan awal.  Dalam Film ini sensasi dapat dilihat pada scene ketika Riley mengalami sensasi atau rangsangan ketika dia mengenang kenangan masa kecilnya yang bahagia. Sensasi ini mungkin berasal dari warna-warni dan keceriaan yang melibatkan perasaan sukacita, terkait dengan memori indah yang disimpan dalam Memori Jangka Panjangnya.

Setelah Riley mengalami sensasi melalui kenangan bahagia dalam Memori Jangka Panjang, proses ini berlanjut ke persepsi. Persepsi adalah cara Riley menginterpretasikan dan penambahan makna pada sensasi tersebut. 

Dalam scene tersebut, karakter Joy dan Sadness bekerja bersama untuk memproses dan menginterpretasikan kenangan tersebut. Joy berusaha untuk menjaga agar kenangan tersebut tetap positif dan bahagia, sedangkan Sadness berkontribusi pada pemahaman lebih mendalam terkait dengan perasaan nostalgia dan emosi campuran yang mungkin terkait dengan kenangan tersebut.

Langkah berikutnya adalah memori. Memori melibatkan penyimpanan informasi tersebut untuk diakses dan dipanggil kembali di masa mendatang. Dalam konteks film tersebut, kenangan bahagia Riley disimpan dalam Memori Jangka Panjang. Pada saat Joy dan Sadness berinteraksi dengan kenangan tersebut, proses penyimpanan memori dapat direpresentasikan melalui cara mereka "menyimpan" atau menempatkan inti memori tersebut di tempat yang sesuai dalam otak Riley. 

Pentingnya memori dalam cerita ini tercermin dalam plot lebih lanjut, seperti pada saat munculnya ingatan masa lampau yaitu proses retrieval, lalu di mana konflik dan tantangan muncul ketika beberapa inti memori, terutama yang memiliki campuran emosi, dipindahkan atau terancam hilang. Ini mencerminkan bagaimana kehilangan atau perubahan dalam penyimpanan memori dapat mempengaruhi persepsi dan emosi seseorang.

Setelah Riley melalui tiga proses sebelumnya, proses berpikir dimulai dengan pemrosesan informasi tersebut oleh karakter-karakter di dalam otaknya. Yaitu Joy mencoba untuk menjaga suasana hati positif dan fokus pada aspek-aspek bahagia dari kenangan, sementara Sadness membawa pemahaman mendalam tentang berbagai emosi yang terlibat. 

Anger memberikan perspektif kritis dan memastikan bahwa Riley tidak mengabaikan aspek negatif atau ketidakadilan, Fear memberikan pertimbangan konsekuensi dan memicu hati-hati dalam pengambilan keputusan, dan Disgust dengan kemampuannya mengevaluasi situasi berdasarkan nilai-nilai dan standar, membantu membentuk persepsi Riley terhadap lingkungannya. 

Saat itulah informasi yang diterima lalu dipertimbangkan, dan saat itu juga memunculkan dialog internal yang mencerminkan proses berpikir. Bagaimana karakter-karakter tersebut baik itu Joy, Sadness, Anger, Fear, ataupun Disgust berdiskusi dan memproses sensasi, memahami persepsi, dan mengakses memori akan membentuk kerangka kerja bagi proses berpikir Riley.

Dalam kehidupan nyata, proses berpikir manusia melibatkan berbagai kemampuan kognitif, seperti penalaran, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Dalam film ini, elemen-elemen tersebut direpresentasikan secara kreatif melalui interaksi antara karakter-karakter otak yang mencoba untuk mengelola emosi dan reaksi Riley terhadap peristiwa dalam hidupnya. 

Dari penggambaran dalam film "Inside Out," kita dapat melihat bahwa proses kognisi manusia melibatkan serangkaian tahap, mulai dari sensasi hingga berpikir. Sensasi melibatkan penangkapan stimulus atau pesan awal, yang kemudian diikuti oleh proses persepsi yang memberikan makna pada sensasi tersebut. Informasi yang telah diproses dan diinterpretasikan disimpan dalam memori, dan selanjutnya, proses berpikir menghasilkan respons atau tindakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun