Mohon tunggu...
Aisyah Nala
Aisyah Nala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka memasak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia masih bergulat dengan tiga beban malnutrisi, yaitu gizi buruk, kelebihan berat badan, dan kekurangan gizi mikro

8 Januari 2025   06:20 Diperbarui: 8 Januari 2025   06:20 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 sumber 

Indonesia Masih Bergulat dengan Tiga Beban Malnutrisi: Gizi Buruk, Kelebihan Berat Badan, dan Kekurangan Gizi Mikro

Indonesia telah mengalami masalah malnutrisi dalam berbagai bentuk sejak beberapa dekade lalu, dengan dampak yang lebih terlihat terutama pada anak-anak dan kelompok rentan. Fenomena malnutrisi di Indonesia dapat dilihat dari tiga dimensi utama: gizi buruk, kelebihan berat badan (obesitas), dan kekurangan gizi mikro. Dengan menghadapi tiga tantangan besar dalam hal malnutrisi yang berhubungan dengan status gizi penduduk, ketiga masalah tersebut saling berkaitan dan berdampak besar pada kesehatan masyarakat serta kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Kemudian, apa yang dimaksud dengan gizi buruk, kelebihan berat badan dan kekurangan gizi mikro ?

1. Gizi Buruk

Gizi buruk, atau yang sering disebut dengan stunting, adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Pada 2022, sekitar 24,4% anak di bawah usia lima tahun (balita) di Indonesia mengalami stunting. Angka ini menunjukkan bahwa hampir seperempat dari anak-anak di Indonesia mengalami gangguan pertumbuhan yang dapat memengaruhi kemampuan belajar, daya tahan tubuh, dan kualitas hidup mereka di masa depan.

2. Kelebihan Berat Badan

Sebaliknya, masalah kelebihan berat badan juga semakin menjadi perhatian utama. Data ? menunjukkan bahwa prevalensi obesitas di Indonesia, terutama di kalangan orang dewasa, terus meningkat. Pada 2021, sekitar 21,8% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan tren ini terus berkembang. Penyebab utama obesitas adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta peningkatan konsumsi makanan olahan yang tinggi kalori, lemak, dan gula.

3. Kekurangan Gizi Mikro

Selain masalah makronutrien seperti protein dan kalori, kekurangan gizi mikro juga merupakan isu yang tidak kalah penting. Defisiensi zat gizi mikro, seperti zat besi, yodium, dan vitamin A, masih cukup umum ditemukan di Indonesia, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi kekurangan zat besi pada ibu hamil mencapai 37,1%, yang berisiko tinggi menyebabkan anemia. Anemia ini dapat menyebabkan komplikasi serius saat persalinan dan mengurangi produktivitas kerja serta kualitas hidup.

Berikut penyebab dan Solusi untuk tiga beban Malnutrisi di atas ?

Tantangan malnutrisi di Indonesia sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun