Dalam era globalisasi dan kompleksitas keuangan saat ini, banyak individu yang mencari cara untuk melindungi kekayaan mereka dari fluktuasi pasar yang tidak pasti. Dalam hal ini, emas telah lama diakui sebagai salah satu bentuk investasi yang stabil dan aman. Berbagai produk emas pun turut dibuat oleh lembaga-lembaga keuangan seperti produk tabungan emas dan pembiayaan emas. Namun, dalam pandangan Islam, investasi emas bukan hanya sekadar peluang keuangan, tetapi juga merupakan pilihan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Emas telah menjadi lambang kekayaan dan stabilitas selama berabad-abad. Bangsa Arab mengadopsi dinar dan dirham sebagai sistem mata uang dan hal ini berlangsung hingga zaman Nabi Muhammad SAW. Dinar dan dirham sendiri adalah koin yang terbuat dari logam mulia, dimana dinar terbuat dari emas dan dirham terbuat dari perak. Emas dan perak diakui sebagai nilai tukar yang sah dan dijadikan standar untuk perdagangan dan transaksi pada masa itu.
Tentunya ada beberapa alasan mengapa emas dipilih sebagai investasi yang sebenarnya.Â
1. Â Â Â Emas mudah dibawa (portabel). Berbeda dengan aset tanah yang tidak mudah diuangkan dan sulit untuk dipindahkan ketika terjadi bencana alam atau kejadian yang tidak diinginkan, emas biasanya dijual dalam bentuk yang compact sehingga mudah untuk dijual kembali sebagian atau dibawa pergi.
2. Â Â Â Emas mudah dipecah. Ketika sekeping emas dibagi dua maka nilai intrinsik bagian-bagian emas tersebut tetaplah konstan dan tidak berubah. Ini tidak terjadi dengan uang kertas yang dimana ketika dibelah dua, ia akan kehilangan nilainya.Â
3. Â Â Â Emas dianggap tidak kehilangan nilainya karena memiliki sifat intrinsik yang langka, tahan lama, dan dihargai secara universal. Dalam jangka panjang, emas cenderung menjaga nilainya relatif stabil atau bahkan mengalami kenaikan. Di sisi lain, uang kertas dapat kehilangan nilainya karena inflasi dan kebijakan pemerintah.
4. Â Â Â Emas memiliki keunikan dalam mempertahankan nilai konstan di semua negara di dunia. Hal ini tidak berlaku dengan barang lainnya yang cenderung mengalami fluktuasi nilai karena preferensi yang berbeda-beda di berbagai negara.
5. Â Â Â Emas memiliki nilai inheren yang sama dan diakui di semua negara di dunia. Suatu barang mungkin berharga di negara sendiri tetapi tidak sama sekali di negara lain. Di sisi lain, emas berharga di mana pun ia ditemukan.
6. Â Â Â Pemerintah tidak bisa membuat emas. Uang kertas adalah sesuatu yang diciptakan oleh pemerintah. (Ahsanah, 2022)
Selanjutnya, pandangan Islam tentang kepemilikan emas juga mempengaruhi keputusan investasi. Islam mendorong umatnya untuk memiliki harta dan kekayaan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berkontribusi dalam kegiatan sosial. Emas dianggap sebagai salah satu bentuk kepemilikan yang dianjurkan dalam Islam, karena memiliki nilai intrinsik yang dapat diandalkan dan dapat digunakan sebagai alat tukar. Yang dimaksud nilai intrinsik pada emas adalah persediaan emas yang terbatas sebab sukarnya pencarian tambang emas.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan Islam tentang kepemilikan emas bukanlah untuk kepentingannya diri sendiri sebagaimana tersebut di dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih" (At-Taubah: 34).
Kesimpulan yang dapat diambil dari ayat ini adalah bahwa umat Muslim diimbau untuk menggunakan harta dengan bijaksana dan dalam kepatuhan terhadap prinsip-prinsip agama. Investasi emas, ketika dilakukan dengan cara yang halal dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, dapat menjadi salah satu cara yang dianjurkan dalam menafkahkan harta pada jalan Allah, yaitu sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, seperti kesejahteraan keluarga, memenuhi kewajiban agama, dan berkontribusi dalam kegiatan amal. Â Salah satu cara mempergunakan emas untuk tujuan yang lebih tinggi, tentunya membutuhkah modal yang lebih juga. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan harta dengan baik dimana bisa ditunjukkan kepada investasi itu sendiri sebagai salah satu cara. Â Ini tertera dalam Al-Qur'an surat AN-Nisa, Allah berfirman:
Artinya: "Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar" (An-Nisa: 9).
Umat Muslim dianjurkan untuk berinvestasi dengan bijaksana, seperti prinsip risiko dan keuntungan yang seimban, menghindari sifat serakah, dan mengutamakan kepentingan bersama dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.
Adapun  keuntungan  dari  investasi  emas  ini  adalah  adanya  perbedaan  hargaatau  kenaikan  harga  emas,  yakni  adanya  perbedaaan  atau  kenaikan  antara  harga beli dengan harga jual emas itu sendiri. Harga emas cenderung naik seiring waktu, terutama dalam jangka panjang. Dengan membeli emas pada harga yang lebih rendah dan menjualnya saat harga lebih tinggi, investor dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga tersebut. Di samping itu emas berguna untuk menjaga nilai agar tidak merosot terkena inflasi. Adapun keuntungan bagi bank sendiri adalah adanya biaya atau ujrah  atas  emas  yang  digadaikan  dan  disimpan  di  bank  syariah. (Sugeng, 2012)
Referensi bacaan:
Ahsanah, D. N. (2022). Emas sebagai Instrumen Investasi Jangka Panjang. Shar-E: Jurnal Kajian Ekonomi Hukum Syariah, 8(1), 177--187.
Sugeng, A. (2012). Analisis Prinsip Ekonomi Islam Terhadap Operasional Produk Investasi Emas Pada Perbankan Syariah X. La Riba, 6(2), 161--177. https://doi.org/10.20885/lariba.vol6.iss2.art2
Sejarah Dirham dan Dinar di Masa Rasulullah. (2021). https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/inspirasi/sejarah-dinar-dan-dirham-di-masa-rasulullah
Tafsir Surat An-Nisa Ayat 9. (2020) https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-an-nisa-ayat-9-sbHSO