budaya yang meluas secara global, yang dapat mengakibatkan perubahan dalam lembaga, pranata, dan nilai-nilai sosial-budaya.
Globalisasi adalah fenomena yang mengubah dunia menjadi tempat di mana interaksi, komunikasi, dan kegiatan lainnya antara manusia tidak lagi terhalang oleh batasan geografis atau politik. Hal ini memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan orang dari negara lain tanpa kesulitan. Globalisasi berasal dari kata global yang artinya dunia, sehingga globalisasi ini diasumsikan sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia (Musa, 2015). Secara umum, globalisasi mengacu pada perubahan atau perkembangan sosial-Dalam era globalisasi yang gejolak ini, menjaga dan melestarikan budaya Indonesia menjadi suatu hal yang mendesak. Keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa yang perlu dilestarikan. Dalam konteks globalisasi yang membawa arus budaya luar, pemertahanan budaya Indonesia menjadi tantangan yang serius. Jika tidak dijaga dengan baik, budaya Indonesia dapat tergerus dan bahkan hilang ditelan arus globalisasi.
Pentingnya mempertahankan budaya Indonesia tidak hanya terkait dengan identitas bangsa, tetapi juga berkaitan dengan keberlangsungan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya tersebut. Budaya Indonesia mengandung nilai-nilai kearifan lokal, solidaritas, gotong royong, serta harmoni antara manusia dan alam. Nilai-nilai ini memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan sosial dan kebudayaan di Indonesia.
Oleh karena itu, upaya mempertahankan budaya Indonesia di era globalisasi tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah atau lembaga budaya saja, tetapi juga memerlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat. Masyarakat perlu lebih menghargai, memahami, dan mempromosikan budaya Indonesia melalui berbagai cara, seperti melestarikan tradisi, menggunakan bahasa daerah, serta mengenalkan seni dan budaya Indonesia kepada generasi muda. Dengan demikian, warisan budaya Indonesia dapat tetap terjaga dan menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia di era globalisasi.
Kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa terdiri dari berbagai suku, bahasa, adat istiadat, dan seni tradisional yang tersebar di seluruh nusantara. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki lebih dari 300 suku bangsa, masing-masing dengan kebudayaan yang khas dan beragam. Setiap suku bangsa memiliki bahasa, pakaian adat, rumah adat, serta tradisi dan upacara adat yang unik, mencerminkan keanekaragaman budaya yang membanggakan.
Tidak hanya itu, bahasa-bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Indonesia juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia. Bahasa daerah ini tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai cerminan kearifan lokal dan identitas budaya suatu daerah. Selain itu, adat istiadat yang diwariskan turun-temurun juga menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia. Adat istiadat ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari upacara adat, sistem kepercayaan, hingga tata cara dalam kehidupan sehari-hari. Semua ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa dan patut dilestarikan.
Seni dan Budaya adalah warisan yang harus dijaga dari leluhur. Di seluruh penjuru Indonesia terdapat keberagaman seni dan budaya yang khas dan unik. Selain rasa seni dalam budaya yang bisa dinikmati oleh semua orang dalam perjalanan sejarah peradaban manusia (Thoyibi, 2009). Seni dan budaya juga merupakan bentuk komunikasi yang dapat dirasakan dan dinikmati oleh semua orang. Namun, perubahan zaman yang cepat telah menyebabkan penurunan minat terhadap seni dan budaya di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, pentingnya upaya pelestarian seni dan budaya menjadi semakin mendesak. Saat ini, pemahaman masyarakat dalam menjaga warisan budaya lokal masih kurang. Banyak individu yang lebih memilih mengadopsi budaya asing karena dianggap lebih praktis dan sesuai dengan tren saat ini. Hal ini bukan berarti menentang pengaruh budaya asing, namun sebagian dari budaya tersebut mungkin tidak sejalan dengan identitas kebangsaan.
Arus globalisasi membawa pengaruh yang signifikan terhadap budaya lokal di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Budaya asing yang masuk melalui media massa, teknologi informasi, dan interaksi lintas negara menjadi lebih mudah diterima dan diadopsi oleh masyarakat. Hal ini dapat mengakibatkan penggeseran budaya lokal yang telah ada sejak lama. Contohnya, tren fashion, musik, dan gaya hidup dari luar negeri seringkali lebih menarik minat masyarakat daripada budaya lokal, sehingga budaya asing menjadi lebih dominan dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak dari pengaruh budaya asing ini dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari gaya berpakaian, pola konsumsi makanan, hingga cara berkomunikasi. Budaya asing seringkali dianggap lebih modern dan diikuti oleh banyak orang karena dianggap sesuai dengan perkembangan zaman. Akibatnya, nilai-nilai dan tradisi budaya lokal cenderung terpinggirkan dan kurang mendapat perhatian. Hal ini menunjukkan bahwa arus globalisasi dapat mengancam keberlangsungan budaya lokal jika tidak ada upaya nyata untuk mempertahankannya.
Salah satu contoh konkret dari perubahan budaya akibat globalisasi di Indonesia adalah perubahan pola konsumsi masyarakat. Globalisasi membawa masuknya produk-produk dari luar negeri yang menawarkan berbagai macam kemudahan dan kepraktisan. Hal ini mengubah preferensi masyarakat dalam memilih produk konsumsi, seperti makanan, minuman, dan pakaian. Masyarakat cenderung lebih memilih produk-produk impor yang dianggap lebih modern dan trendy daripada produk lokal. Akibatnya, produk-produk lokal seringkali tergeser dan sulit bersaing di pasaran.
Selain itu, globalisasi juga membawa perubahan dalam gaya hidup masyarakat Indonesia. Pengaruh budaya asing, terutama dari film, musik, dan media sosial, memengaruhi gaya berpakaian, hobi, dan aktivitas rekreasi masyarakat. Banyak orang yang mulai mengadopsi gaya hidup yang lebih individualistik dan konsumeris, yang bertentangan dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dalam budaya Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa globalisasi telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan budaya di Indonesia, yang perlu diperhatikan dalam upaya mempertahankan identitas budaya bangsa.Untuk meningkatkan ketahanan budaya lokal dalam menghadapi perubahan yang dibawa oleh globalisasi, diperlukanÂ
strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Pertama, perlu dilakukan upaya untuk memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam kurikulum pendidikan formal maupun non-formal.
Kedua, penting untuk menghidupkan kembali semangat toleransi dan mempertahankan solidaritas yang tinggi di antara masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi, dialog antarbudaya, dan kerja sama antarorganisasi budaya untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya keberagaman budaya dalam memperkaya identitas bangsa.
Terakhir, upaya untuk mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah harus menjadi prioritas utama. Ini melibatkan berbagai langkah, seperti perlindungan terhadap warisan budaya, promosi budaya lokal dalam skala nasional dan internasional, serta pemberdayaan masyarakat untuk aktif menjaga dan mengembangkan budaya lokal mereka. Dengan strategi-strategi ini, diharapkan budaya Indonesia dapat tetap hidup dan berkembang dalam menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompleks.
Pelestarian warisan budaya Indonesia dapat dilakukan melalui berbagai metode, terutama melalui partisipasi aktif masyarakat, khususnya generasi muda. Ada dua cara yang dapat diambil oleh masyarakat untuk mendukung pelestarian budaya dan menjaga keberlangsungan budaya lokal, yaitu Culture Experience dan Culture Knowledge (Sendjaja, 1994: 286).
Culture Experience adalah usaha pelestarian budaya yang melibatkan langsung diri dalam pengalaman budaya tersebut. Contohnya, jika budaya tersebut berupa tarian, masyarakat disarankan untuk belajar dan berlatih untuk menguasai tarian tersebut. Kemudian, mereka dapat mempertunjukkannya setiap tahun dalam acara khusus atau festival. Dengan cara ini, keberlangsungan budaya lokal dapat senantiasa terjaga karena generasi muda secara aktif terlibat dalam melestarikan dan mempersembahkan warisan budaya tersebut.
Selain itu, metode pelestarian budaya lainnya adalah Culture Knowledge, yang melibatkan pembuatan pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk. Tujuannya adalah untuk pendidikan dan pengembangan kebudayaan itu sendiri, serta sebagai potensi untuk sektor pariwisata daerah. Dengan demikian, generasi muda dapat memperkaya pengetahuan mereka tentang budaya mereka sendiri dan menjadi agen pembawa perubahan dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.
Selain melalui partisipasi aktif masyarakat dan generasi muda, pemerintah juga memiliki peran penting dalam menjaga warisan budaya lokal di Indonesia. Salah satu langkah yang dapat diambil pemerintah adalah dengan menerapkan kebijakan-kebijakan terkait pelestarian budaya setempat, seperti penyelenggaraan pertunjukan budaya pada acara-acara tertentu. Selain itu, pemerintah perlu fokus pada penyampaian pendidikan mengenai kebudayaan lokal daerah agar masyarakat memiliki pemahaman dan pengetahuan yang luas tentang beragam kebudayaan yang ada.
Langkah lain yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya lokal adalah dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia untuk memperkaya dan memajukan budaya lokal. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai budaya lokal. Selain itu, masyarakat juga perlu didorong untuk mengoptimalkan potensi budaya lokal, serta memberdayakan dan melestarikannya. Dengan menciptakan semangat toleransi, kebersamaan, keramahan, dan solidaritas yang tinggi, masyarakat dapat lebih menghargai dan melestarikan keberagaman budaya lokal. Selanjutnya, penting juga untuk tetap memelihara warisan budaya Indonesia agar tetap lestari, serta agar masyarakat memiliki kemampuan dalam mengelola keragaman budaya lokal.
Menjaga dan melestarikan budaya Indonesia di tengah arus globalisasi sangat penting karena budaya merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas dan warisan bangsa. Budaya Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa, mulai dari seni, musik, tarian, bahasa, hingga adat istiadat, yang merupakan cerminan dari nilai-nilai dan kearifan lokal yang telah ada sejak nenek moyang. Dalam era globalisasi yang membawa arus informasi dan budaya dari berbagai belahan dunia, menjaga budaya Indonesia menjadi tantangan yang krusial. Oleh karena itu, kita semua, sebagai warga negara Indonesia, dihimbau untuk turut serta dalam upaya mempertahankan budaya Indonesia. Dengan memahami, menghargai, dan menjaga keberagaman budaya Indonesia, kita ikut berperan dalam melestarikan warisan budaya yang akan menjadi identitas bangsa yang berharga bagi generasi mendatang.
Referensi:
1. Amelia, S. P. BUDAYA LOKAL INDONESIA.Â
2. Hakim, A. N., Dewi, D. A., & Hayat, R. S. (2023). UPAYA PELESTARIAN KEBUDAYAAN INDONESIA PADA ERA GLOBALISASI. Al-Furqan: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya, 2(6), 764-773.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H