Peneliti di bidang teknologi pangan merupakan garda terdepan dalam penelitian tentang proses pengolahan koro kratok menjadi MOLEF dan pengembangan produknya, dampaknya terhadap penurunan zat antigizi, peningkatan penyerapan zat gizi dan efeknya terhadap kesehatan, serta peningkatan tekstur dan rasa. Pengujian kulitas pangan seperti komposisi zat gizi, sifat fisik, sifat kimia, dan tingkat penerimaan konsumen; pengujian keamanan pangan dari keberadaan mikroba secara alami dan kandungan alergen; serta pengujian ketahanan masa simpan dapat dilakukan dengan penelitian laboratorium. Penelitian-penelitian ini penting dilakukan untuk memastikan keamanan pangan dari produk MOLEF supaya menjadi produk berkualitas tinggi, serta memberikan gambaran tentang pemanfaatan MOLEF dalam produk pangan. Tentunya, produk yang dihasilkan juga harus memenuhi regulasi yang berlaku, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bagi komodutas yang akan diedarkan di dalam negeri, serta CODEX atau regulasi negara tujuan jika produknya akan diekspor ke luar negeri.
Sampai saat ini, penelitian tentang pengembangan produk tepung serta MOLEF dari koro kratok telah menghasilkan produk-produk pangan, antara lain sebagai pengganti tepung terigu pada tepung serbaguna, mi instan, dan mi basah; bahan pendukung dalam nuget jamur merang; serta menjadi bahan utama dalam produk daging analog (daging tiruan) seperti sosis dan bakso, produk sereal ubi jalar, serta produk kue brownies. Namun sayangnya, produk-produk dari hasil penelitian tersebut belum diketahui secara umum oleh masyarakat luas sehingga sosialisasi serta edukasi tentang MOLEF koro kratok serta pengembangan produknya masih perlu ditingkatkan. Ilmuwan teknologi pangan dapat berkolaborasi dengan UMKM lokal ataupun industri pangan untuk memproduksi serta memasarkan produk yang telah dikembangkan melalui penelitian laboratorium, supaya produk tersebut dapat dikomersialisasikan sehingga lebih mudah diakses dan lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H