Mohon tunggu...
Aisyah Fadiya
Aisyah Fadiya Mohon Tunggu... -

Aku suka menulis, suka memasak, suka bercerita, dan semuanya membuatku bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Blok Mahakam, Tenggelam dalam Gemuruh Pilpres

7 Juni 2014   18:37 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:49 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kita terhanyut dalam Pilpres, saling caci maki dan saling serang dengan teman sendiri – banyak hal yang lebih besar yang akhirnya terlewatkan. Semakin banyak tindakan anarkis lantaran terlampau fanatik, padahal Imam ‘Ali as telah berwasiat,

Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekadarnya saja; siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan menjadi orang yang kaucintai.

Adakah yang masih ingat, bagaimana kelanjutan Blok Mahakam?
Pemerintah yang terlihat ragu-ragu dalam memutuskan kepada siapa pengelolaan ladang minyak dan gas bumi di Blok Mahakam akan diberikan saat habis kontraknya pada tahun 2017 dengan perusahaan asal Prancis yakni Total E&P Indonesie.

“Bukan tidak berpihak kepada negara, Pertamina itu bukan negara walaupun dia 100% milik negara. Blok Mahakam habis kontraknya itu jadi milik negara, tapi belum tentu dikasih ke Pertamina. Pertamina boleh saja mengajukan ingin mengelola, tapi tidak otomatis, bisa saja kita (pemerintah) tenderkan kembali.” (Wakil Menteri SDM Susilo Siswoutomo)

Mengapa pemerintah tidak memberikannya kepada Pertamina – yang notabene adalah milik negara?

“Kalau sudah ada yang operasikan 30 tahun, pasti bikin proposalnya tebal, kalau Pertamina yang bikin (proposal) kan belum pernah operasikan (Blok Mahakam). Bagaimana bisa bikin proposal kami sanggup operasikan, hanya kata-kata.“(Wakil Menteri SDM Susilo Siswoutomo)

[Maksudnya, Pak Wakil Menteri ini tidak yakin dengan kemampuan Pertamina (anak bangsa sendiri) dalam mengelola Blok Mahakam.]

Benerkah putra-putri Indonesia adalah naif dan goblok? Dan benarkah putra putri bangsa tidak becus mengelola kekayaan negara?
Baca ini:
http://news.detik.com/read/2014/05/23/123107/2590590/608/muhtaza-dan-anjani-berjaya-di-as-karena-ciptakan-kulkas-tanpa-listrik?nd772205608
http://news.detik.com/read/2012/04/28/104057/1903888/10/wow-siswa-smk-jakarta-bisa-membuat-pesawat-jabiru
http://www.tribunnews.com/regional/2014/04/19/mahasiswa-undip-ciptakan-obat-nyamuk-dari-daun-srikaya

Dan silahkan digoogling lagi ribuan prestasi anak bangsa – dan kalau bukan kita yang menghargai dan mendayagunakan dengan maksimal, lalu siapa?

Pak SBY dan segenap menteri-menterinya, sampai hari ini masih menggantung kepada siapa akan berpihak –kendati Pertamina sudah berkali-kali menyatakan kesiapannya dalam mengelola Blok Mahakam. Blok Mahakam akan ditenderkan kembali, berapa besar peluang kita akan mengelolanya sendiri?

Akhirnya karena saya harus memilih, saya memutuskan untuk tidak memilih calon Presiden yang berkomitmen untuk melanjutkan program-program SBY setelah mendapat dukungan resmi dari Partai Demokrat.

Pekanbaru, 7 Juni 2014
Aisyah Fadiya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun