Mohon tunggu...
Aisyah Fadiya
Aisyah Fadiya Mohon Tunggu... -

Aku suka menulis, suka memasak, suka bercerita, dan semuanya membuatku bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Strategi Perang Suriah dan Axel Honneth, Trik Lumpuhkan Pemuja Popularitas

15 Juni 2014   00:25 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:43 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia yang mengalami hal ini akan merasa sakit luar biasa, mengapa bisa timbul sakit seperti itu? Karena hal ini menyentuh elemen paling mendasar (isholatul) manusia, yang di dalam falsafah Islam disebut sebagai wujud (eksistensi).

Axel Honneth menjelaskan bentuk eksistensi manusia sebagai keinginan untuk mendapatkan pengakuan (recognition). Manusia setidaknya memiliki tiga bentuk pengakuan yang ingin dicapainya, pertama adalah pengakuan cinta untuk kepercayaan diri nya, kedua adalah pengakuan moral dan martabat untuk penghormatan dirinya dan ketiga dalah pengakuan pencapaian kehidupan sosial untuk penghargaan dirinya.

Dan tujuan utama manusia untuk mencapai ketiga pengakuan ini, hanya agar dirinya dianggap ada, sehingga tidak dilupakan atau disisihkan.

Menurut Honneth, dasar konflik yang terjadi dikehidupan manusia karena adanya pelecehan/disrespect terhadap orang atau kelompok lain yang tidak mendapatkan pengakuan akan eksistensi nya. Kelompok-kelompok atau orang-orang yang termarjinal/tersisihkan akhirnya memberontak dan melawan orang atau kelompok yang menyisihkannya tersebut.

Sehingga perlu menurut Honneth untuk menciptakan komunikasi yang deliberatif (komunikasi yang mendalam, terbuka dan setara) terhadap kelompok atau orang yang tersisihkan, agar diakui keberadaannya dan menjadi bentuk penghormatan terhadap sesama manusia.

Disadari atau tidak, kita sering kali berbuat acuh terhadap orang lain. Nabi Muhammad Saww pernah berkata, “untuk membunuh seseorang tidak perlu dengan membencinya, tapi cukup dengan tidak peduli dan mengacuhkannya.”

Melumpuhkan Pemuja Popularitas
Dalam beberapa waktu terakhir, saya sering menemukan orang yang begitu terobsesi dengan popularitas. Banyak teman saya yang curhat, bahwa si fulan dan si fulan, melakukan hal-hal yang sangat provokatif – sehingga benar-benar eksis.

Bagaimana melawan mereka? Tentunya dengan menggunakan strategi. Saya amati bahwa para provokator ini adalah orang-orang yang kesepian dan berusaha menunjukkan taringnya di dunia maya, dengan menghalalkan segala cara – propaganda dan fitnah.

Mereka, harus dilawan. Dan strategi yang paling tepat untuk mengalahkan mereka adalah dengan membiarkannya, menyisihkannya, dan tidak menganggapnya ada — sebagaimana teori eksistensi manusia Axel Honneth, yang dipaparkan Dudi diatas.

Keterangan:
[1] Pergerakan Tentara Suriah di Allepo sangat lambat dan beberapa wilayah yang dkontrol ISIS kondisinya sangat mengenaskan.
Penulis: Aisyah Fadiya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun