Mohon tunggu...
Aisyah fadhia Rahli
Aisyah fadhia Rahli Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

Aisyah Fadhia Rahli. Mahasiswa Universitas Airlangga. Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Langkah Cerdas Cegah dan Tangani Wabah Mpox

2 Oktober 2024   20:10 Diperbarui: 2 Oktober 2024   20:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mpox yang dahulu dikenal sebagai Monkeypox,merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus Orthopoxvirus. Penyakit ini mirip dengan cacar, tetapi memiliki
tingkat kematian yang lebih rendah. Mpox menjadi perhatian serius setelah wabah yang
meluas ke berbagai negara di luar wilayah endemic di Afrika. Dalam menghadapi
wabah ini, strategi pencegahan dan penanganan yang cerdas sangat diperlukan untuk
meminimalkan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Sinergi pemerintah, tenaga
kesehatan, serta masyarakat menjadi kunci utama dalam menangani penyebaran dan
dampak penyakit ini.
Pencegahan wabah Mpox dimulai dari edukasi masyarakat. Salah satu langkah
cerdas yang dapat dilakukan adalah meningkatkan literasi kesehatan tentang gejala,
penularan, dan pencegahan penyakit ini. Gejala awal Mpow meliputi demam, sakit
kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening, diikuyi dengan
munculnya ruam pada kulit. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung
dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau droplet dari penderita yang terinfeksi. Oleh karena
itu, penting bagi masyarakat untuk memahami cara penularan tersebut dan mengambil
langkah pencegahan, seperti menjaga kebersihan diri, meghindari kontak langsung
dengan orang yang terinfeksiserta menggunakan masker dan sarung tangan dalam
kondisi tertentu.
Selain edukasi, vaksinasi juga merupakan langmah penting dalam pencegahan
Mpox. Vaksin cacar (smallpox) telah terbukti mmberikan perlindungan terhadap virus
Mpox, mengingat kemiripan antara kedua virus tersebut. Pemerintah di berbagai negara
telah mulai mempertimbangkan penggunaan vaksin cacar untuk mengendalikan wabah
Mpox. Namun, distribusi vaksin harus dilakukan dnegan cermat, terutama untuk
kelompok berisiko tingi seperti tenaga kesehatan dan mereka yang tinggal di area
dengan tingkat penyebaran tinggi. Dengan adanya vaksinasi yang tepat sasaran, risiko
penyebaran wabah dapat diminimalkan.
Langkah selanjutnya adalah penanganan kasus Mpox. Deteksi dini sangat
penting dalam penanganan wabah ini. Sistem kesehatan perlu dilengkapi dengan
fasilitas untuk melakukan diagnosis yang cepat dan akurat. Tenaga kesehatan harus
diberi pelatihan khusus untuk mengidentifikasi gejala Mpox serta melakukan isolasi
terhadap pasien sangat penting untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut. Selain
itu, perawatan suportif seperti pemberian obat penurunan demam, menjaga hidrasi, dan
pengelolaan infeksi sekunder juga diperlukan untuk mempercepat pemulihan pasien.
Kolaborasi lintas sektor menjadi bagian penting dari penanganan wabah Mpox.
Pemerintah harus bekerja sama dengan lembaga kesehatan internasional seperti WHO
dan CDC untuk mendapatkan panduan terkini terkiat penanganan wabah. Kerja sama
internasional ini juga penting dalam pengadaan vaksin dan obat-obatan yang diperlukan
untuk menangani Mpox. Di tingkat nasional, pemerintah perlu memperkuat
infrastruktur kesehatan, termasuk penyediaan fasilitas karantina dan pelaksanaan
protocol kesehatan di daerah terdampak. Tenaga kesehatan di garis depan juga harus
dilengkapi dengan alat pelindung diri yang memadai serta dukungan psikologis untuk
mengurangi risiko penularan dan burnout.
Selain itu, media berperan penting dalam menyebarkan informasi yang akurat
mengenai Mpox. Informasi yang benar dapat membantu mencegah kepanikan
masyarakat serta meningkatkan partisipasi dalam langkah-langkah pencegahan, seperti
vaksinasi dan penerapan protocol kesehatan. Namun, perlu diingat bahwa pemberitaan
yang berlebihan atau tidak tepat dapat menimbulkan stigma terhadap pasien Mpox atau
kelompok tertentu, sehingga penting bagi media untuk menjaga keseimbangan dalam
penyampaian berita.
Dalam kesimpulannya, menghadapi wabah Mpox memerlukan langkahlangkah
yang cerdas, mulai dari pencegahan hingga penanganan. Edukasi masyarakat,
vaksinasi, deteksi dini, serta kolaborasi lintas sektor merupakan komponen penting
dalam strategi ini. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, tenaga kesehatan,
masyarakat, dan media, wabah Mpox dapat dikendalikan dan dmpaknya terhadap
kesehatan masyaarakat dapat diminimalkan

KATA KUNCI: Deteksi Dini, Edukasi, Mpox, Penanganan, Pencegahan

DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization. (2022). Monkeypox: Key Facts and Guidelines.
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox [online].
(diakses tanggal 25 September 2024].
Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Mpox (Monkeypox) Overview
and Public Health Strategies.
https://www.cdc.gov/poxvirus/mpox/index.html [ online]. (diakses tanggal
25 September 2024].
Haryono, D. (2023). Kolaborasi Internasional dalam Penanganan Wabah Mpox:
Prspektif Kebijakan Kesehatan Global. Jurnal Kebijakan Kesehatan
Internasional, 9(2). 89-103.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun