"Seperti ini?" tanya ibunya sambil menunggu reaksi Benyamin.
"Tambahi satu lagi!" Benyamin mulai bereaksi dan meraih kapur dari tangan ibunya lalu mulai menambahkan butiran air mata besar besar.Â
Setelah melihat butiran butiran airmata besar-besar yang dibuatnya, Benyamin mulai tersenyum geli. Ibunya menggambar satu wajah lagi dengan muka tersenyum.Â
Tanpa suara nge gas, tanpa perintah, perasaan Benyamin mulai membaik dan mulai bermain lagi.
Memang tidak selalu harus sama seperti yang dilakukan ibu Benyamin. Intinya bantu anak memahami perasaan marahnya dan setujui perasaan itu sebelum mengungkapkan gagasan yang ingin disampaikan.
Selamat Mencoba.
SEMOGA BERMANFAAT
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H