Mohon tunggu...
Aisyah cahya
Aisyah cahya Mohon Tunggu... Lainnya - Berkuliah di UNAIR

Hobi saya bermain musik dan menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Veteriner: Kemajuan dan Tantangan Masa Depan terhadap Vaksinasi dan Imunisasi pada Hewan

8 Juni 2024   21:00 Diperbarui: 8 Juni 2024   21:15 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari pinterest

Oleh : Aisyah Cahya Oktavia

Mahasiswa D4 Teknologi Veteriner Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Teknologi Veteriner : Kemajuan dan Tantangan Masa Depan  Terhadap Vaksinasi dan Imunisasi Pada Hewan

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa infeksi zoonosis yang ditularkan dengan potensi dampak terhadap kesehatan manusia. Bahkan sekitar 75% penyakit menular yang muncul bersifat zoonosis. Vaksinasi terhadap infeksi zoonosis atau infeksi bawaan makanan bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bagi konsumen dan dalam beberapa kasus untuk meningkatkan produktivitas masing-masing  hewan. Vaksinasi terhadap satwa liar umumnya dianggap hanya berkaitan dengan infeksi yang dapat menular ke manusia (zoonoziz), meskipun masalah kesejahteraan semakin penting. Teknologi veteriner yang telah mengalami kemajuan pesat, terutama dala bidang vaksinasi dan imunisasi pada hewan agar bisa mencegah penyakit menular dengan sesame hewan maupun terhadap manusia. Dengan berbagai penelitian, teknologi, metode, dan strategi vaksinasi selalu berkembang, dapat memberikan harapan baru untuk perlindungan kesehatan hewan.

Salah satunya yaitu vaksin yang berbasis DNA dan RNA, yang telah membuka jalan bagi pembuatan vaksin yang lebih cepat dan efisien juga mampu merangsang respon imun yang kuat dan spesifik terhadap pathogen tertentu. Progran vaksinasi massal dan pengawasa penyakir yang ketat telah berhasil mengendalikan dan bahkan memberantas beberapa penyakit menular pada hewan, contohnya vaksin rabies dan vaksin pmk.

Namun, kemajuan teknologi disertai dengan berbagai tantangan. Patogen dengan tingkat mutase tinggi, seperti  virus influenza, dapat mengurangi efektivitas vaksin, sehingga harus selalu dilakukan penelitian lanjutan yang bertujuan untuk mengembangkan vaksin yang efektif terhadao berbagai strain pathogen yang muncul. Di beberapa wilayah terutama negara berkembang, akses terhadap vaksin dan fasilitas masih terbatas karena masalah logistik, biaya yang mahal, dan juga infrastuktur. Selain itu, setiap spesies hewan juga memiliki sistem imun yang unik, sehingga tidak semua vaksin cocok untuk semua jenis hewan. Beberapa pathogen juga dapat mengembangkan resistensi terhadap vaksin, juga mengurangi efektivitas jangka Panjang program imunisasi.

Masa depan bidang vaksinasi dan imunisasi hewan sangat bergantung pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengguunaan teknologi genomic dan bioinformatika digunakan untuk memetakan pathogen dan respon imun hewan, pengembangan vaksin berbasis DNA dan mRNA, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi hewan, tak lupa kebijakan dari pemerintah, serta investasi pada infrastruktur kesehatan hewan juga akan berperan krusial dalam memastikan keberlanjutan program vaksinasi.

Vaksinasi dan imunisasi pada hewan memang telah mencapai beberapa kemajuan yang sangat menjanjikan, namun masih ada tantangan yang perlu dihadapi untuk memastikan efektivitas dan aksesbilitas di masa depan. Dengan kombinasi inovasi teknologi pada bidang veteriner, penelitian yang berkelanjutan, dan kolaborasi global, maka masa depan vaksinasi dan imunisasi akan memberikan banyak dampak positif untuk bumi dan juga membawa harapan baru bagi kesehatan hewa dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan.

Referensi :

Carvalho, C.L., Lopes De Carvalho, I., Zé-Zé, L., Núncio, M.S. and Duarte, E.L. (2014), “Tularaemia: A challenging zoonosis”, Comparative Immunology, Microbiology and Infectious Diseases, Vol. 37 No. 2, pp. 85–96, doi: 10.1016/j.cimid.2014.01.002.

Meeusen, E.N.T., Walker, J., Peters, A., Pastoret, P.-P. and Jungersen, G. (2007), “Current Status of Veterinary Vaccines”, Clinical Microbiology Reviews, Vol. 20 No. 3, pp. 489–510, doi: 10.1128/CMR.00005-07.

Pancar, F.M., Libriani, R., Yaddi, Y., Prasanjaya, P.N., Dhian, P., Qurniawati, Q., Rifqiyah, N., et al. (2023), “Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Vaksinasi Rabies Hewan Kesayangan pada Hari Rabies Sedunia di Kota Kendari Menuju Indonesia Bebas Penyakit Rabies 2030”, Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, Vol. 3 No. 3, pp. 845–850, doi: 10.54082/jamsi.757.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun