Mohon tunggu...
Aisyah cahya
Aisyah cahya Mohon Tunggu... Lainnya - Berkuliah di UNAIR

Hobi saya bermain musik dan menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyebaran Guru Honorer di Wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal)

22 Agustus 2023   03:15 Diperbarui: 22 Agustus 2023   03:19 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu : Pendidikan Berkualitas

Sub isu : Penyebaran guru honorer di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal)

Kesejahteraan masyarakat Indonesia merupakan salah satu tonggak pembangunan berkelanjutan  bangsa. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah pendidikan. Pendidikan merupakan fondasi atau sumber kemajuan bangsa, karena pendidikan yang baik maka kualitas sumber daya manusia suatu bangsa tersebut dapat ditingkatkan.

Dalam lingkup penyebaran honorer di wilayah 3T masih sangat bervariasi dan tergantung pada kebijakan pemerintah daerah serta faktor faktor lokal. Pemerintah indonesia sendiri telah berusaha untuk meningkatkan akses pendidikan di wilayah 3T dengan memperbanyak jumlah guru di daerah tersebut.

Pendidikan wilayah 3T (Terdepan, terluar, dan tertinggal) di Indonesia  telah lama menjadi perhatian utama pemerintah dan masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah daerah ini adalah melalui penyebaran guru honorer.  Penyebaran guru honorer di wilayah 3T memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap pendidikan di daerah-daerah yang sebelumnya terabaikan namun, untuk memastikan bahwa upaya ini berjalan dengan efektif dan adil, transparansi dan akuntabilitas haru menjadi prinsip yang mendasar. 

Dengan membangun fondasi kuat dalam hal transparansi dan akuntabilitas, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan. Transparansi dimulai dengan memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada semua pihak yang terlibat dengan penempatan guru honorer di wilayah 3T. Informasi mengenai kriteris penyeleksian guru, proses pemilihan, dann hasil penempatan harus dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya. Ini membantu menghindari penyalahgunaan kebijakan dan menciptakan kepercayaan dalam proses tersebut.  

Dalam menyebarluaskan jumlah guru honorer di wilayah 3T, penting untuk menjaga keseimbangan antara kuantitas dan kualitas. Memenuhi kuota guru honorer mungkin penting, tetapi kualitas pengajaran juga harus diperhatikan. Guru yang ditempatkan perlu memiliki kompetensi yang cukup untuk memberikan situasi yang mungkin memiliki tantangan tersendiri.

Dan juga penyebaran guru honorer harus diiringi dengan perhatian terhadap infrastuktur pendidikan. Tidak hanya cukup menempatkan guru, teteapi juga memastikan bahwa sekolah memiliki fasilitas yang memadai, seperti ruang belajar yang layak, peralatan pembelajaran, dan lingkungan yang aman. Keseimbangan antara infrastuktur yang berkualitas dan fasilitas yang mendukung akan memberikan pengalaman pendidikan yang lebih baik bagi siswa.

Langkah penyebaran guru honorer memelukan investasi, baik dari segi finansial maupun daya manusia. Namun, penting untuk tidak hanya memandang investasi ini sebagai biaya, tetapi  sebagai investasi dalam masa depan pendidikan di wilayah 3T. Dampak jangka panjang, seperti peningkatan literasi, pengetahuan, dan peluang bagi siswa,harus diukur dan dijadikan ukuran keberhasilan.

Aspek sosial budaya juga sangat penting karena guru honorer yang ditempatkan haru memiliki pemahaman yang baik tentang konteks lokat, kebutuhan siswa, dan budaya daerah tersebut. Mementingkan keseimbangan antara pendekatan alademik dan aspek sosial akan membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan. 

Penyebaran guru honorer juga harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Keputusan yang tidak boleh semata mata berasal dari pusat, tetapi juga harus mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat di wilayah 3T. keseimbangan antara kebijakan pusat dan partisipasi masyarakat akan memastikan kebijakan lebih sesuai dengan realitas lokal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun