Mohon tunggu...
Azfa Aisy
Azfa Aisy Mohon Tunggu... Freelancer - You can find nothing here

Do you can explore my world based on my writings?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Goresan Pena untuk para Pejuang Cinta

22 Desember 2019   06:34 Diperbarui: 7 Januari 2020   08:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta itu indah. Tapi kau tak tau sampai kapan indah itu akan terpapah. Kau tidak akan tau sampai kapan semua yang terasa indah itu bertahan. Atau mungkin indah yang kau maksud itu hanya angan. Atau mungkin ujung-ujungnya hanya kau sendiri yang bertahan.

Cinta itu tidak hanya cerita tentang bahagia dan luka. Cinta adalah cerita tentang bagaimana berbagi rasa bahagia maupun luka. Cinta tidak hanya tentang arti mencintai dan dicintai. Tapi cinta adalah tentang bagaimana sepasang hati memberi arti.

Akhir dari cerita cinta itu tidak selamanya bahagia. Dan tidak juga selalu berakhir luka. Tergantung dari bagaimana kau dan dia menghargai akan hadirnya cinta.

Percuma kalau kau saja yang ingin dicari dan dimengerti. Dan percuma saja kalau dia yang mencari sedangkan kau tidak peduli. Buat apa saling cinta jikalau hanya ingin menang sendiri.

Apakah arti cintamu hanya sebatas kau tahu bahwa kau mencintainya? Apakah arti cintamu hanya sebatas kau telah memilikinya? Sedangkan kau tak tahu hatinya untuk siapa. Percuma saja. Yang hadir bukan cinta tapi hanya luka dan lara.

Untukmu, para pejuang cinta. Tidak perlu berlarut-larut karena cinta. Tidak usah terlalu percaya dengan kata-kata. Tidak usah terpaku pada kesan pertama. Tidak usah terlalu percaya dengan janji-janji yang fana.

Untukmu, para pejuang cinta. Sejatinya cinta itu tidak hanya tentang janji dan memiliki. Untuk apa berjanji jika akhirnya diingkari? Untuk apa memiliki jika akhirnya ditinggal pergi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun