Hai, senjaku
Aku di sini menatapmu dalam diam
Aku tahu senjaku tak bisa berlama-lama di sini
Karena sang bulan sedang menanti waktunya
Oleh karena itu,
Aku ingin menatapmu sejenak, sejenak saja
Walau dalam hati aku berharap senjaku selamanya di sini, menemaniku dalam dunia tanpa suara
Tidak, aku tidak akan mengharapkan sesuatu yang mustahil terjadi
Tapi tak apa senjaku, kau nampak indah sore ini, lebih indah dari hari kemarin
Jangan terlalu indah
Jangan membuatku jatuh dan tenggelam
Tenggelam dalam segala ilusimu yang fana
Tenggelam dalam eloknya parasmu
Tenggelam dalam perasaan semakin aku menginginkanmu
Sekali lagi tidak, aku tidak akan mengharapkan sesuatu yang mustahil terjadi
Tapi, tak apa jika aku tak bisa memilikimu
Setidaknya kau pernah hadir menemaniku sejenak
Aku penat, setelah seharian menantimu
Aku senang kau hadir, senjaku
Kau hadirkan senyum di bibirku
Hadirkan sehangatan di jiwaku
Hai, senjaku
Sudah berapa lama kau di sini?
Apakah kau sudah ingin sekali pamit dariku?
Tak apa jika kau ingin pergi
Pergilah...
Aku akan baik-baik saja, percayalah
Terima kasih, sudah menjadi tempatku bersandar
Terima kasih, sudah mau menerima segala keluh kesahku
Terima kasih, sudah membuatku tersenyum, aku senang
Besok, aku akan menunggumu
Aku akan menunggumu datang lagi
Aku akan menunggumu besok, lusa, seminggu, sewindu, bahkan sejuta tahun lagi
Berapa pun lamanya aku akan tetap menunggumu
Walau aku tak tahu
Apakah kau menunggu kehadiranku juga
Sama seperti aku menunggumu
Di sini