tugasku hanya tetap berjalan walau mulai melemahpun,
Bagiku, Tiap detik adalah doa, memasrahkan semuanya itu yang ku bisa..itulah caraku membangun harapan..
saat memejamkan mata, aku merasa luar biasa, tentu saja aku luar biasa karena aku bertahan dan telah sampai disini..
yaa..buat apa aku iri pada mereka yang tertawa saat ini..karena mungkin saja mereka menangis setelahnya..
dan karena aku, saat menangispun aku harus berjuang untuk tetap merasa bahagia,,
biarlah sekarang imitasinya..mungkin jika diciptakan terus bisa berubah menjadi aslinya..
hmmm... bahagia.. seakan jauh..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H