Mohon tunggu...
Aisyah Alimah
Aisyah Alimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Saya tertarik pada topik pendidikan dan pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Trasan Tanggap Wabah: Kader Dibekali Cara Deteksi Dini Demam Berdarah

12 Agustus 2023   05:43 Diperbarui: 12 Agustus 2023   06:04 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trasan, Klaten, 22/07/2024 -- Data menunjukkan pada tahun 2022 terdapat 45.387 kasus demam berdarah dengan jumlah kematian mencapai 432 kasus. Bahkan di Kabupaten Klaten, ditemukan 297 kasus DBD pada periode Januari-Juli 2022 dengan jumlah kematian sebanyak 14 orang. Padahal, sesuai target nasional, pada 2020-2024 diharapkan terjadi peningkatan jumlah persentase kabupaten/kota yang angka kejadian demam berdarahnya kurang dari 49 per 100.000 penduduk. 

Pada kasus demam berdarah, perlu adanya deteksi dini dan penanganan yang tepat untuk mengurangi komplikasi lebih lanjut yang dapat menyebabkan kematian. Selain penanganan, tindakan pencegahan juga sudah digalakkan oleh Kementrian Kesehatan melalui PSN 3M-Plus dimana penanggulangan dilakukan langsung pada vektornya sehingga jentik-jentik dan sarang nyamuk dapat terbasmi sempurna.

Pada kegiatan Pos Pembinaan Terpadu umum, 'Aisyah 'Alimah, mahasiswa Kedokteran yang menjadi anggota Tim II KKN Undip melakukan pemberdayaan pada ibu-ibu kader Desa Trasan terkait cara mendeteksi dini adanya penyakit demam dengue hingga demam dengue berdarah. 

Selain deteksi dini, Aisyah juga memaparkan penanganan awal yang dapat dilakukan di rumah ketika terdapat gejala dan tanda penyakit demam berdarah. Tak hanya itu, ibu-ibu kader juga dibekali tanda-tanda bahaya dari penyakit ini sehingga penderita dapat dibawa lebih cepat ke fasilitas kesehatan. Hal ini penting diketahui untuk mencegah kematian akibat demam berdarah.

Ibu-ibu kader PKK di Desa Trasan telah melaksanakan Pemberantasan Jentik Nyamuk (PJN) secara rutin setiap bulannya, baik di tingkat kelurahan maupun tingkat RW. Aisyah menekankan kembali pentingnya peran kader dalam PSN 3M-Plus untuk memotivasi para kader agar terus melakukan tanggung jawabnya sebagai juru pemantau jentik (Jumantik). Pada kegiatan PJN di hari itu, sebagian besar masyarakat tidak memiliki jentik nyamuk. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat Desa Trasan terhadap isu demam berdarah sudah baik. Diharapkan hal ini terus bertahan dan membaik sehingga Indonesia dapat mencapai target nasional dalam penanganan dengue di 2030 nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun