Karena pendidikan menjadi faktor penting bagaimana seseorang memandang dunia. Banyak orang beranggapan bahwa "untuk apa sekolah tinggi-tinggi jika nanti juga menjadi ibu rumah tangga". Itu merupakan statement yang harus dipatahkan, memang benar nanti juga pasti akan menjadi ibu rumah tangga, tapi menjadi ibu rumah tangga juga harus punya ilmu, seperti ilmu parenting, ilmu memasak, ilmu untuk mengatur perekonomian keluarga, juga ilmu psikologi, karena "ummu madrasatul ula" ibu adalah madrasah pertama, jadi ibu sangat berpengaruh pada masa depan anak, masa depan bangsa juga kedepannya.
- Faktor orang tua
Dalam beberapa kasus, orang tua berperan dalam menentukan pernikahan anak mereka. Jika orang tua tidak mampu mengatasi permasalahan yang dialami keluarganya dengan baik, maka mereka bisa mengambil keputusan yang menimbulkan permasalahan baru dan merugikan banyak pihak.
- Faktor adat istiadat
Biasanya pernikahan tersebut terjadi karena beberapa hal, seperti dilatarbelakangi oleh keyakinan, adanya anggapan kaum perempuan yang lebih banyak daripada kaum laki-laki, serta adanya perasaan utang budi.
Tidak hanya itu, dalam sosialisasi tersebut juga diberikan gambaran rincian biaya membesarkan anak di Indonesia saat ini yang diambil dari berbagai sumber.
Pencegahan pernikahan dini merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Semoga dengan adanya upaya sosialisasi ini, kita dapat membantu generasi mendatang untuk menghindari risiko dan dampak negatif dari pernikahan dini, serta membuka peluang bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang secara optimal dalam masyarakat yang adil dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H