Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 48 Gelombang 4 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menunjukkan komitmen luar biasa mereka terhadap pengabdian masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) https://www.umm.ac.id/Â
      Kegiatan pendampingan ini merupakan kegiatan di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang. Yang mana dengan hal tersebut kami kelompok 48 gelombang 4 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM UMM) berjumlah 5 orang yaitu, Aisyah Alfiana Nur Salsabila, Anatsa Dhiya Ulhaq, Syeni Razita Nur Sabrina, Alva Amelia Rizqa, Fadhila Ilma Ayu Mufidanovita didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yakni, Ibu Muslikhati, S.E., M.E. melakukan berbagai macam upaya nyata program pengabdian terhadap masyarakat yang ada di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon khususnya pada masyarakat di Dusun Bengkaras.
      Bullying merupakan suatu fenomena sosial yang telah lama menjadi perhatian. Kasus bullying di Indonesia kian hari kian bertambah. Hal tersebut tidak hanya merugikan korban secara fisik maupun mental, akan tetapi juga dapat merusak rasa persahabatan, rasa aman dan kebersamaan dalam sebuah pertemanan maupun masyarakat. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami dampak dari bullying serta langkah-langkah untuk mencegah adanya bullying.
      Di tengah keprihatinan atas fenomena bullying yang semakin merajalela di Indonesia, kami mengangkat inisiatif untuk memberikan pemahaman tentang dampak negatif dari perilaku ini dan langkah-langkah pencegahannya. Tepat pada hari Kamis, tanggal 1 Februari 2024, PMM UMM kelompok 48 gelombang 4 telah melaksanakan program kerja sosialisasi anti bullying untuk anak didik Iqro' jilid 6 di TPQ Al Azhar, Dusun Bengkaras, Desa Madiredo, Kecamatan Pujon. Sosialisasi tersebut dilakukan dengan cara bercerita mengenai kisah Nabi Ismail kepada anak didik Iqro' jilid 6 di TPQ Al Azhar.
Kisah tentang Nabi Ismail yang hampir disembelih oleh Nabi Ibrahim memiliki kedalaman moral yang dapat diinterpretasikan sebagai perlawanan terhadap perilaku bullying. Meskipun situasinya berbeda, prinsip yang mendasarinya, seperti keberanian, keteguhan, dan kepatuhan, cukup relevan dalam menghadapi tekanan atau intimidasi dari orang lain.
      Dalam kisah tersebut, ketabahan Nabi Ismail dan kepercayaannya kepada Allah di tengah situasi yang sangat sulit memberikan inspirasi. Meskipun tak ada unsur bullying seperti yang kita kenal saat ini, kita bisa meresapi nilai-nilai seperti keberanian, ketegasan, dan kesetiaan pada kebenaran yang secara substansial berkontribusi dalam konteks anti bullying.
Kisah ini menginspirasi kita untuk tetap tenang dan teguh pada prinsip bahkan ketika dihadapkan pada situasi yang menakutkan dan tidak adil. Dengan memahami dan meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam kisah Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim, diharapkan terbentuklah pribadi yang lebih ramah, saling menghargai, dan mampu menekan insiden-insiden bullying atau intimidasi di lingkungan sekitar.
      Melalui upaya pengabdian masyarakat yang kreatif dan edukatif, PMM UMM kelompok 48 gelombang 4 bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, serta menginspirasi perubahan sosial yang lebih baik dalam masyarakat luas. Dengan demikian, langkah-langkah ini tidak hanya membantu dalam pencegahan bullying tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kemanusiaan dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H