Mohon tunggu...
aice_
aice_ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia biasa yang berusaha untuk bertahan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilangnya Peran Ayah bagi Kehidupan Seorang Anak Perempuan

12 Mei 2024   15:09 Diperbarui: 12 Mei 2024   16:42 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      Hidup di dunia ini bukanlah hal yang mudah. Khususnya bagi seorang perempuan yang membutuhkan arahan hidup dan bimbingan di setiap langkahnya. Lingkungan di sekitar terkadang membuatnya kehilangan arah atau bahkan membuatnya kehilangan diri sendiri. Seorang anak perempuan sebenarnya sangat membutuhkan sosok yang dapat dijadikannya sebagai pembimbingnya dalam menjalani hidup di dunia ini. Sosok ini bisa diartikan sebagai orang tua ataupun orang yang memang dapat menjadi teladan baginya. Sosok orang tua adalah sosok yang benar-benar dibutuhkan seorang anak perempuan, khususnya seorang ayah yang akan menentukan bagaimana seorang anak perempuan bersikap di masa mendatang.

      Seorang anak perempuan yang kehilangan peran ayah di hidupnya akan berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia dapat melewati semuanya sendiri. Ia akan cenderung memeluk dirinya sendiri ketika dunia sedang tidak memperlakukannya dengan adil. Ia akan susah percaya dengan orang lain dan memilih melindungi dirinya sendiri dengan cara apapun karena sejak awal ia sudah kehilangan tempat yang bisa dijadikannya tameng (sosok ayah). Orang lain mungkin bisa saja mengira bahwa ia adalah orang yang sombong, tapi percayalah bahwa ia hanya berusaha melindungi dirinya sendiri dari bahayanya dunia. Seorang anak perempuan yang kehilangan sosok ayah akan tetap melindungi dirinya sendiri walau sedang berada di lingkungan yang baik sekalipun karena ia yakin bahwa satu-satunya manusia di dunia ini yang dapat melindungi dirinya sendiri adalah ia sendiri, bukan orang lain. 

      Hilangnya sosok ayah di kehidupan seorang anak perempuan terkadang membuat seorang anak perempuan mengira bahwa ia adalah orang yang patut ditinggalkan. Hal ini adalah pemikiran yang berbahaya, akan tetapi seorang anak perempuan sudah terlebih dahulu tercuci otaknya di saat ayahnya meninggalkannya. Seseorang yang berpikiran bahwa dirinya adalah orang yang patut ditinggalkan cenderung pasrah ketika orang di sekitarnya memilih untuk meninggalkannya. Bukan berarti dia tidak memiliki perasaan, melainkan ia mengerti bahwa ia bukanlah seseorang yang istimewa di kehidupan orang lain. Perasaan takut ditinggalkan kadang juga merupakan hal yang ditakutkan oleh seorang anak perempuan yang kehilangan peran ayah di hidupnya. Hal ini bukanlah masalah yang bisa disepelekan, tapi merubah pola pikir ini di diri mereka juga bukanlah hal yang mudah. 

      Hilangnya peran ayah di kehidupan seorang anak perempuan bukanlah sepenuhnya kesalahan seorang ayah. Bisa saja hal itu terjadi karena kehendak Allah, dengan begitu Allah akan menjadikan seorang anak perempuan yang kehilangan peran ayah menjadi kuat. Kuat dalam menjalani hidup, sabar terhadap lingkungan di sekitarnya, dan menjadi pribadi yang tidak mengandalkan orang lain di sekitarnya. Seorang anak perempuan yang kehilangan peran ayah di hidupnya akan mencoba bangkit dan menata masa depannya sendiri. Ia akan memiliki pendirian yang kuat, mengandalkan diri sendiri, dan tidak takut dengan orang lain yang mencoba untuk menjatuhkannya. 

      Seorang anak perempuan yang kehilangan peran ayah akan cenderung bersikap mandiri. Ia akan berusaha untuk membangun tahtanya sendiri di dunia ini. Ia juga akan lebih berhati-hati ketika memilih pasangan hidup dikarenakan ia tidak ingin anaknya nanti mengalami hal yang sama seperti yang ia rasakan. Ia memiliki emosi yang terkadang atau bisa saja sering membuat orang di sekitarnya bingung. Ia terkadang merasa kehilangan arah dan membutuhkan tempat bicara. Ia juga terkadang merasa bahwa ia tidak pantas untuk siapapun di dunia ini. 

      Hilangnya peran ayah ternyata memiliki dampak yang serius di kehidupan seorang anak perempuan. Ayah yang seharusnya menjadi pelindung bagi anak perempuannya ternyata tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai seorang ayah. Seorang anak perempuan yang kehilangan peran ayah menjadi sadar bahwa ia harus bisa melewati semuanya sendiri dan melindungi dirinya sendiri. Jika waktu dapat diputar kembali, mungkin saja seorang anak perempuan akan memilih untuk memeluk ayahnya dan berkata bahwa ia membutuhkannya di kehidupannya saat ini. Ia akan tetap membutuhkan sosok ayah walaupun ada orang lain yang bisa melindunginya dari bahayanya dunia karena sosok ayah tidak dapat digantikan oleh siapapun di dunia ini.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun