Mohon tunggu...
Aisyah Afina Hazna
Aisyah Afina Hazna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komunikasi Lintas Budaya dalam Peningkatan Program BIPA Jerman

5 Juni 2023   15:13 Diperbarui: 5 Juni 2023   15:44 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Getty Images/iStockphoto/Achim Schneider/reisezielinfo/Ilustrasi Negara Jerman

Kata-kata dalam bahasa Jerman mungkin memiliki arti yang sama tetapi diucapkan berbeda tergantung dari sisi Jerman mana orang tersebut berasal. Misalnya, dalam bahasa Jerman tinggi mereka mengatakan "Auf Wiedersehen!", Tetapi di Bavaria mereka lebih suka mengatakan "Pfiat di Gott". Di Kölsch, mereka mengatakan "Tschüss", dan di Rhineland, mereka menggunakan "Adjus!" lebih sering. Semua kata yang disebutkan di atas memiliki arti yang sama yaitu 'selamat tinggal'.

Perbedaan ini dapat disebabkan karena responden berasal dari daerah yang berbeda, atau berdasarkan referensi pribadi. Dapat kita lihat disini bahwa komunikasi adalah penyampaian pesan dari sumber kepada penerima pesan, pengertian budaya adalah unsur buatan manusia yang subyektif dan obyektif.

Mereka di masa lalu meningkatkan kemungkinan untuk bertahan hidup dan menghasilkan kepuasan para aktor dalam ceruk ekologis, dan dengan demikian menyebar di antara mereka yang dapat berkomunikasi satu sama lain. Mereka memiliki bahasa yang sama dan mereka hidup pada waktu dan tempat yang sama. 

Setiap budaya menyajikan anggotanya dengan cara berpikir dan berperilaku. Budaya terdiri dari bagaimana kita berhubungan dengan orang lain, bagaimana kita berpikir, bagaimana kita berperilaku, dan bagaimana kita memandang dunia.

2. Stereotip

Bavaria adalah tempat yang terkenal dengan stereotip sebagian besar orang Amerika tentang orang Jerman bahwa mereka selalu memakai lederhosen (pakaian tradisional yang dikenakan pria) dan dirndl (pakaian tradisional yang dikenakan wanita), tinggal di rumah setengah kayu (rumah tradisional dengan arsitektur abad pertengahan). Semua orang mengunjungi bar (rumah bir) setiap hari, dan memiliki jam kukuk (jam yang berbunyi & berbentuk burung).

Orang Jerman tidak terlalu menyukai stereotip ini, karena selalu disebut berlebihan. Analoginya seperti mengatakan semua orang Amerika adalah koboi yang memiliki senjata dan menunggang kuda.

3. Komunikasi Non-Verbal

Secara umum, orang Jerman sekarang tidak menyukai kontak kulit dengan sesama jenis. Bahkan, sebanyak 50% responden menyatakan tidak biasa berjabat tangan, dan hanya 25% yang menyatakan terbiasa berjabat tangan. Sebanyak 25% menyatakan bahwa preferensi pribadi adalah bahwa pada awalnya mereka terbiasa, tetapi sejak pandemi Covid-19 berjabat tangan menjadi sedikit kurang umum.

Menurut penelitian Shuter (1977), pria Jerman berinteraksi lebih jauh dan kurang menyentuh dibandingkan di Italia dan Prancis. 'Thumbs up' berarti 'baik', tapi bisa juga berarti 'satu', seperti memesan sebotol/gelas bir. Untuk menunjukkan 'keunggulan', gelar yang lebih dari sekadar bagus, orang Jerman terkadang menggunakan tanda yang sama dengan "oke" di Amerika.

Di Jerman, menatap seseorang di tempat umum adalah hal yang normal. Orang Jerman menunjuk sesuatu dengan jari telunjuknya, biasa digunakan saat menjawab pertanyaan atasan, tetapi tidak sopan menanyakan sesuatu kepada atasan sambil menunjuk benda yang dimaksud. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun