Mohon tunggu...
Aisyah Afina Hazna
Aisyah Afina Hazna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Waspada Ancaman Resesi Ekonomi 2023, Beberapa Langkah Bisa Disiapkan dari Sekarang!

7 Oktober 2022   21:12 Diperbarui: 12 Oktober 2022   19:50 2909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengangguran, dampak dari resisi global 2023. (sumber: shutterstock.com via kompas.com) 

Apa itu resesi? 

Mungkin itu akan menjadi pertanyaan pertama anda ketika mendengar kata resesi. Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, meluas, dan berkepanjangan. 

Ekonomi merupakan sebuah siklus, yang berarti ekonomi melewati ekspansi dan pertumbuhan, serta penurunan yang dikenal sebagai resesi atau lebih parahnya depresi. 

Para Ekonom di National Bureau of Economic Research (NBER) mendefinisikan resesi sebagai kontradiksi ekonomi yang dimulai dari puncak dari ekpansi yang mendahuluinya dan berakhir pada titik terendah dari penurunan berikutnya. 

Resesi biasanya menghasilkan penurunan output ekonomi, permintaan konsumen, dan lapangan kerja. Peringatan resesi ekonomi bergema lagi, Inflasi melonjak, menyebabkan kekacauan pasar saham, dan perusahaan bersiap untuk hal terburuk, melakukan PHK. 

Berbagai pemicu inflasi, seperti pandemi COVID-19, juga Konflik Rusia-Ukraina yang memperumit rantai pemasokan komoditas yang dibutuhkan berbagai negara.

Jika resesi tidak dapat dihindari, berikut adalah beberapa langkah keuangan yang dapat dilakukan untuk bersiap-siap menghadapi resesi

1. Siapkan Tambahan Dana Darurat

Saat berusaha untuk mengatasi resesi keuangan, sangat penting untuk memiliki tabungan darurat. Dalam menghadapi resesi, memiliki dana darurat dapat meminimalisir stress. 

Ini dapat pula membantu terhindar dari hutang hanya untuk bertahan hidup. Sangat penting untuk mengemat uang. Menyiapkan dana darurat bisa dimulai dari menyisihkan 3-6 bulan biaya hidup dasar. 

2. Divesifikasikan Investasi

Sangat penting untuk memiliki portofolio investasi yang terdiversifikasi dengan baik, yang artinya investasi tidak boleh terikat dalam satu saham atau satu properti real estate. 

Jika misalnya ingin berinvestasi di pasar saham, Anda dapat menyebarkan investasi di berbagai sektor seperti barang konsumsi, perawatan kesehatan, teknologi, dan lain sebagainya. 

Reksa dana dan dana indeks merupakan cara yang bagus untuk melakukan diversifikasi. Apapun yang anda investasikan, pastikan untuk selalu melakukan riset, membuat tujuan investasi yang jelas, dan pahami toleransi resikonya. 

3. Lunasi Hutang

Melunasi hutang yang dimiliki akan menghemat banyak uang dalam pembayaran bunga dan akan menempatkan Anda dalam situasi keuangan  yang lebih baik. 

Ada baiknya jika melunasi hutang dengan bunga yang tinggi terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan untuk meningkatkan investasi, karena jika memiliki hutang dengan bunga yang tinggi, biaya pembayaran bunga mungkin jauh lebih melebihi  laba investasi. 

Setelah hutang lunas, Anda dapat fokus untuk meningkatkan investasi. 

4. Pelajari Budgeting dan Hidup Sesuai dengan Kemampuan

Hidup sesuai dengan kemampuan merupakan kunci dalam membangun kekayaan. Ini berarti Anda tidak lagi menggunakan kartu kredit untuk membayar tagihan. 

Gunakan anggaran Anda untuk fokus pada keamanan finansial, tentukan gaya penganggaran dana yang cocok dengan Anda. Anggaran akan membantuk untuk melacak pengeluaran dan mengurangi pengeluaran yang kurang perlu.

Tujuan akhirnya adalah untuk memperlebar jarak antara pendapatan dan pengeluaran sebanyak mungkin. Uang yang tersisa adalah uang yang dapat digunakanuntuk hal-hal penting, seperti tabungan dan tujuan investasi.

5. Ciptakan Berbagai Aliran Pendapatan

Menciptakan banyak aliran pendapatan memastikan bahwa Anda meningkatkan jumlah pemasukan. Ini juga bertindak sebagai penyangga jika kehilangan sumber pendapatan. 

Bisa dimulai dari usaha sampingan. Pertimbangkan pula peluang penghasilan pasif. Perwalian investasi real estate, royalti, dan penjualan produk digital dapat menjadi sumber pendapatan pasif yang dapat membantu di masa-masa sulit.

6. Pertimbangan Pekerjaan Tahan Resesi

Cara lain untuk menyiapkan resesi adalah pertimbangkan pekerjaan yang tahan resesi. Petugas kesehatan, tenaga pendidik, dan ahli teknologi informasi adalah jenis pekerjaan yang disebut paling stabil tahan resesi ekonomi. 

Industri-industri pekerjaan tersebut dinilai kurang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Pastikan untuk menambah ketrampilan baru apapun ke resume Anda agar tetap siap apabila seseorang merekrut Anda di pekerjaan yang diminati.

Ingat hal-hal penting yang perlu disiapkan untuk menghadapi resesi ekonomi. Meskipun tidak tahu pasti resesi kapan akan terjadi penting untuk selalu bersiap diri. 

Terapkan tips ini untuk mempersiapkan resesi dengan maksimal dan membuat keputusan keuangan yang baik. Dengan begitu tidak akan lengah secara finansial dan telah memiliki pencegahan bencana finansial. 

Menjalani gaya hidup yang hemat, mengumpulkan uang tabungan, dan menciptakan berbagai aliran dana akan membantu untuk membantu mengamankan masa depan finansial Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun