Mohon tunggu...
Aisyah Afina Hazna
Aisyah Afina Hazna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah Presiden Jokowi

5 Oktober 2022   20:26 Diperbarui: 7 Oktober 2022   08:39 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Copyright: AP/Alexander Zemlianichenko

Penasihat terdekat Jokowi, terutama Luhut dan Sukma, bersikap pragmatis dalam pendekatan mereka dan hanya memiliki sedikit waktu untuk hasutan tentang masalah diplomatik dan keamanan. Tulisan Sukma dan tindakan Luhut di Singapura membuktikan hal itu. Mereka berusaha untuk melanjutkan pendekatan perdamaian dan kooperatif SBY yang luas terhadap hubungan Indonesia dengan negara tetangga dan negara-negara besar.

Akan tetapi, yang lain termasuk beberapa diplomat senior di kementrian luar negeri dan para pemimpin PDIP, lebih terpikat dengan retorika nasionalis yang dimaksudkan untuk menempatkan negara-negara tetangga ditempat mereka, dan kebijakan luar negeri yang menekankan kemerdekaan dari pengaruh barat.

Sementara kedekatan Luhut dan Sukma dengan presiden menunjukan bahwa mereka kemungkinan akan menang dalam debat kebijakan, mereka mungkin tidak menang dalam debat kebijakan internal secepat atau setegas yang mereka miliki di bawah SBY, yang keinginan utamannya untuk menghindari ketegangan dengan para pemimpin asing lainnya. Kurangnya minat Jokowi dalam urusan luar negeri akan memperbesar perbedaan pendapat.

Kaum nasionalis di PDIP, kementrian luar negeri, dan legislatid dapat mendorong kebijakan luar negeri Indonesia ke arah yang lebih nasionalis, mereka tidak berusaha untuk merombak kebijakan luar negeri Indonesia secara lebih luas. Falam orientasi umumnya, Indonesia dapat diharapkan untuk mempertahankan sedikit condong ke barat yang didirikan di bawah SBY, sambil mengambil sikap yang nasionalis pada isu-isu spesifik. Isu-isu yang telah dilakukan di masa lalu termasuk kebijakan perdagangan dan ekonomi mikro, yang cenderung ke arah proteksionis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun