Mohon tunggu...
Ephemera .
Ephemera . Mohon Tunggu... -

menjelang satu pintu akan terbuka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serenada untuk-ku

19 Januari 2012   13:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:41 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesaikah langit membirukan bumi?

serat-serat kasat mata menganti dengan senja
barisan rona yang siap memanggilku terpana

menelusup tiap pori-pori hati

tanpa malu menyergapku dengan semburat merah


berwarna, meski tanpa bayang
menangkap wujudnya, mustahil
siapa yang bisa berikan-mu untuk-ku

wujud senja yang selalu teduh,

mereka tak akan pernah bisa.

Menangkap-mu, memenjarakan-mu

Seperti yang mereka lakukan padaku

tangan biasa-ku pun tak mampu.



Maaf, ku jamah kau dengan mata tak pantas-ku

rasakan saja. Bukankah dunia ini wujud nyata

aku ingin senja, dalam kertas usang-ku

berikan aku se-kalimat bahasamu

senja yang meleleh dalam mataku

senja yang meracau di telinga-ku



keinginan macam apa ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun