Mohon tunggu...
Aisyah FarahSahira
Aisyah FarahSahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Aisyah Farah , usia 17 tahun dan saya sebagai Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Masa Covid-19?

7 Juni 2022   17:02 Diperbarui: 7 Juni 2022   17:04 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Para pakar ekonom klasik serta ekonom neoklasik seperti Adam Smith, Robert Solow, Trevor Swan, dan John Stuart Mill David Ricardo, serta Thomas Robert Malthus, menjelaskan bahwa setidaknya terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan suatu negara, yaitu berapa jumlah penduduk, berapa banyak jumlah stok barang modal, sumber daya alam yang dimiliki serta berapa luas  tanah, dan perkembangan teknologi (Todaro, Michael, P. dan Stephen C. Smith. 2003).

Pertumbuhan ekonomi juga merupakan bagaimana suatu aktivitas ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pada waktu tertentu. Pengertian aktivitas ekonomi sendiri merupakan sebuah penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sebuah output dari apa yang dilakukan (Indayani dan Hartono, 2020).

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu patokan yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar keberhasilan pembangunan ekonomi dalam suatu negara. Di dalam sebuah Negara, pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dari seberapa besar kenaikan output yang tercemin dari 9 Produk Domestik Bruto (PDB). PDB menjadi salah satu bagian indikator yang menjadi patokan ukuran terbaik dari kinerja perekonomian suatu negara. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi pada suatu negara bisa diukur dengan menggunakan sebuah hitungan laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga yang konstan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dimana akan dibahas mengenai dampak dari pandemi covid-19 terhadap perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, apa saja faktor yang mempengaruhi, serta bagaimana solusi untuk mengatasi dampak tersebut. 

Sasaran penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan ekonomi Indonesia sejak masa pandemi covid-19. Sumber data dari penelitian ini adalah melalui literature- literatur dan sumber yang terpercaya yang menyajikan data-data mengenai pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Prosedur dalam penelitian ini, yakni pengumpulan data, pencocokan dan pemeriksaan kevalidan data, analisis data. Pertama, dilakukan pengumpulan data melalui sumber- sumber literatur yang terpercaya baik itu melalui media massa, website resmi, serta kebijakan-kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kedua, dilakukan pengecekan data-data yang telah ditemukan dan saling dicocokkan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga, dilakukan analisis terkait data untuk menemukan seperti apa perkembangan perekonomian di Indonesia, serta apa saja faktor yang mempengaruhi, dan apa saja solusi yang dapat dilakukan. 

Pandemi memberikan dampak yang cukup terasa dalam bidang perekonomian di Indonesia, tidak hanya pada ekonomi mikro saja tetapi juga sangat terasa pada ekonomi makro yang merupakan sumber pendapatan Negara yang besar. Sedangkan untuk dampak terhadap kondisi ekonomi makro yang terjadi di Indonesia dapat dilihat dari beberapa kejadian yang akan dijabarkan yaitu:

Pertama, Pada bulan April 2020 sejak pertama kalinya ada kebijakan PSBB, sekitar 1,5 juta karyawan dirumahkan dengan alasan yang tidak jelas serta ada juga yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang dilakukan oleh perusahaan swasta. Di mana 1,2 juta pekerja itu berasal dari sektor formal, 265.000 dari sektor informal dengan alasan utama karena kebangkrutan di masa pandemi.

Kasus kedua, pada sektor pelayanan transportasi udara kehilangan pendapatan sekitar 207 miliar rupiah karena pemberhatian penerbangan yang dilakukan secara total pada tahun 2020, dengan rincian sekitar 48 milyar rupiah pendapatan yang hilang tersebut berasal dari penerbangan yang dilakukan dari Cina China.

Ketiga, pada bidang pariwisata yang berpengaruh pada perekonomian, yakni jumlah wisatawan yang melakukan kunjungan menurun sebanyak 6.800 per hari, khususnya wisatawan dari China yang memang tidak diperbolehkan melakukan kunjungan ke Indonesia.

Keempat, Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bahwa terjadi sebuah penurunan tingkat okupansi pada sektor hotel di Indonesia sebanyak 50 persen dari jumlah tahun sebelumnya, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan jumlah devisa pariwisata yang lebih dari setengah jumlah pada tahun sebelumnya yakni 2019.

Kasus kelima, ada pada sektor hotel, restoran maupun pada sektor pengusaha retail yang juga merupakan komponen mendukung dari sektor wisata juga telah ikut melemah dengan adanya virus Corona. Sedangkan untuk okupansi hotel sendiri telah mengalami sebuah penurunan yang akan langsung mempengaruhi kelangsungan bisnis perhotelan dalam suatu jangka waktu yang panjang. Sepinya wisatawan juga berdampak pada restoran atau rumah makan yang sebagian besar konsumennya adalah para wisatawan namun karena kurangnya wisatawan maka menyebabkan banyak restoran yang memilih tutup, baik itu sementara dan bahkan ada yang tutup permanen, sektor pariwisata yang melemah juga berdampak pada industri retail.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun