Malang -- Kamis (8/2/2024), Â Mahasiswa UMM yang melaksanakan program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) yang diselenggarakan oleh Kelompok 39 Gelombang 6 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Septi Nur Wulan Mulatmi,S.Pt., M.Sc. yang berjudul "Workshop Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Sebagai Sumber Daya Yang Bernilai". PMM Gelombang 6 Kelompok 39 melaksanakan program kerja kedua yakni pembuatan batik ecoprint di TK IT Ya Bunayya, Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang pada tanggal 8 Februari 2024. Kegiatan ini melibatkan sekitar 48 siswa TK B serta guru di sekolah tersebut. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa TK B Ya Bunayya tentang cara mengolah sampah daun yang dapat ditemukan secara bebas di lingkungan rumah dan sekolah. Selain itu, program yang dapat melatih siswa untuk peduli dengan lingkungan sejak dini juga belum pernah dibuat dengan bekerja sama dengan sekolah. Diharapkan batik ecoprint dapat membantu siswa lebih mengenal dan peduli dengan masalah lingkungan sejak dini.
Kegiatan ini dimulai dengan pengkondisian siswa yang dibantu oleh guru TK B Ya Bunayya dan perkenalan kami. Setelah itu, kami membuat video animasi tentang pengolahan sampah, "Sampah Sandi (Animasi 2019)," dan siswa sangat menyukainya. Kami mulai menjelaskan aktivitas yang akan kita lakukan bersama setelah video ditayangkan. Kami menunjukkan alat, bahan, dan produk pouch yang kami gunakan untuk membuat batik ecoprint untuk membarengi penjelasan kami. Alat dan bahan yang dibutuhkan termasuk pouch, daun atau bunga, plastik bekas untuk alas, dan batu untuk menumbuk daun atau bunga.
Sebelum kegiatan dimulai, kami telah meminta siswa sebelumnya untuk membawa batu sendiri. Kami juga menjelaskan proses pembuatan batik ecoprint. Prosesnya adalah sebagai berikut: Pertama, letakkan setengah panjang plastik di bawah lapisan pertama kain pouch agar daun yang dipukul tidak menempel ke lapisan berikutnya. Kemudian, tata daun dengan hati-hati karena tatanan ini akan menentukan motif batik ecoprint yang dihasilkan. Kemudian, tutup daun dengan sisa panjang plastik yang telah ditata sebelum memukulnya dengan batu. Pukul sampai daun menjadi halus.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI