Mohon tunggu...
SITI FADILATUL RAGIL AISYAH
SITI FADILATUL RAGIL AISYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - TIDAK BEKERJA

Menonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Putusan MK dan Dampaknya pada Kepercayaan Publik terhadap Politik di Indonesia

3 November 2024   02:10 Diperbarui: 3 November 2024   03:21 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahkamah Konstitusi (MK) adalah bagian penting dari sistem hukum Indonesia. Tugas utamanya adalah memastikan bahwa semua peraturan berjalan sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, MK juga menangani kasus-kasus besar, misalnya pada hasil pemilihan umum dan saat terjadi perselisihan peraturan yang berpengaruh. 

Lembaga ini dibuat untuk memastikan bahwa demokrasi dan keadilan tetap berjalan di negara kita. Keputusan MK sangat berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga masyarakat berharap MK selalu bekerja dengan jujur dan tidak berpihak pada siapa pun.

Namun, belakangan ini keputusan MK sering mendapat kritik. Ada putusan yang dianggap kontroversial dan memicu perdebatan di masyarakat. Banyak yang meragukan apakah MK masih benar-benar netral atau sudah dipengaruhi oleh politik. Ini menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap MK dan menimbulkan pertanyaan besar: apakah MK masih bisa diandalkan untuk menjaga keadilan di Indonesia?

Peran Penting MK dalam Demokrasi

Sebagai lembaga yang menjaga konstitusi, MK memiliki peran besar dalam kehidupan bernegara. MK berfungsi untuk memastikan bahwa undang-undang yang dibuat oleh pemerintah tidak melanggar hak-hak dasar warga negara. Selain itu, MK juga menangani sengketa pemilu, yang berarti MK punya peran penting dalam menjaga keadilan saat terjadi perselisihan terkait hasil pemilihan.

Dalam situasi ini, harapan publik terhadap Mahkamah Konstitusi sangat tinggi, khususnya dalam hal menjaga keadilan dan kepastian hukum. Masyarakat menginginkan MK untuk memberikan keputusan yang tidak hanya adil tetapi juga transparan dan tidak memihak. Ini sangat penting dalam isu-isu politik yang sensitif, di mana kejujuran dan netralitas MK sangat diperlukan untuk memastikan kepercayaan masyarakat tetap terjaga.

Namun, seiring dengan perkembangan politik, keputusan-keputusan MK sering mendapat kritik dan kontroversi. Ketika keputusan dianggap tidak adil atau dipengaruhi oleh kepentingan politik tertentu, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini dapat menurun drastis. Oleh karena itu, penting untuk melihat bagaimana keputusan MK mempengaruhi kepercayaan publik terhadap politik di Indonesia.

Putusan-putusan MK yang Menuai Kontroversi

Beberapa keputusan MK yang dianggap kontroversial telah memicu tanggapan dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya adalah keputusan mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden yang keluar pada Oktober 2023. 

Dalam putusan ini, MK mengabulkan permohonan yang memungkinkan calon presiden dan wakil presiden yang belum mencapai usia 40 tahun untuk mencalonkan diri, asalkan mereka pernah terpilih dalam pemilu sebelumnya. Banyak yang menilai keputusan ini menguntungkan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, yang ingin maju sebagai calon wakil presiden.

Reaksi publik terhadap keputusan-keputusan ini sangat besar. Banyak orang merasa bahwa MK mungkin tidak lagi netral dan mulai terpengaruh oleh kekuatan politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun