Mohon tunggu...
Aii_syahllh
Aii_syahllh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis/Mahasiswa/STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Kata 'menulis' begitu menyeramkan bukan? Tapi saya akan mengungkap ribuan bahkan jutaan kali 'menulis itu sebuah kebahagiaan' ada 2 motivasi yang selalu saya pegang : 1. Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak. (Ali Bin Abi Thalib) 2. Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis. (Imam Al Ghazali)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Balaghoh (Memahami Al-Qasr dalam Ilmu Al-Ma'ani)

22 September 2024   22:30 Diperbarui: 22 September 2024   22:43 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Qashr Idhofi adalah pemfokusan relatif, bukan sebenarnya, bersifat kiasan karena itu juga disebut contoh:

( :6) 

Artinya: Untukmu agamamu untukku agamaku

 

 atau disebut juga karena pernyataan "agama berhala hanya untuk kamu dan agama islam hanya untukku" (diri Muhammad sendiri) tidak dalam pengertian sebenarnya, kerena pada hakekatnya agama berhala tidak hanya dianut oleh mereka yang pada saat itu menemui nabi, juga agama islam tidak hanya diperuntukkan bagi Nabi Muhammad saja, melainkan bagi umat manusia semuanya. Kalimat qoshr tersebut diungkap dalam pengertian Majazi (kiasan), yaitu semata-mata untuk menekankan penolakan Nabi Muhammad saw bahwa tidak mungkin mencampurkan kedua agama tersebut.[5]

 

Adapun Qashr Idhofi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Qashr qolabi, ialah menentukan suatu perkara dengan suatu perkara pada tempat perkara yang lain, yang menurut pendengar adalah sebagai kebalikanya. Jadi bisa dikatakan Qashr ini adalah untuk meyakinkan mukhatab yang mempunyai keyakinan yang sebaliknya tentang suatu hal.

Contoh: = tidak ada zaid, kecuali seoran penulis.

Perkataan diatas merupakan yang dipakai ketika seorang mukhatab mempunya keyakinan dalam dirinya bahwa zaid tidaklah seorang penulis, kemudian terjadi pengkhususan dengan qashr tersebut.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun