Qashr Idhofi adalah pemfokusan relatif, bukan sebenarnya, bersifat kiasan karena itu juga disebut contoh:
( :6)Â
Artinya: Untukmu agamamu untukku agamaku
Â
 atau disebut juga karena pernyataan "agama berhala hanya untuk kamu dan agama islam hanya untukku" (diri Muhammad sendiri) tidak dalam pengertian sebenarnya, kerena pada hakekatnya agama berhala tidak hanya dianut oleh mereka yang pada saat itu menemui nabi, juga agama islam tidak hanya diperuntukkan bagi Nabi Muhammad saja, melainkan bagi umat manusia semuanya. Kalimat qoshr tersebut diungkap dalam pengertian Majazi (kiasan), yaitu semata-mata untuk menekankan penolakan Nabi Muhammad saw bahwa tidak mungkin mencampurkan kedua agama tersebut.[5]
Â
Adapun Qashr Idhofi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Qashr qolabi, ialah menentukan suatu perkara dengan suatu perkara pada tempat perkara yang lain, yang menurut pendengar adalah sebagai kebalikanya. Jadi bisa dikatakan Qashr ini adalah untuk meyakinkan mukhatab yang mempunyai keyakinan yang sebaliknya tentang suatu hal.
Contoh: = tidak ada zaid, kecuali seoran penulis.
Perkataan diatas merupakan yang dipakai ketika seorang mukhatab mempunya keyakinan dalam dirinya bahwa zaid tidaklah seorang penulis, kemudian terjadi pengkhususan dengan qashr tersebut.
Â