Di luar potensinya untuk meningkatkan kesadaran tentang produksi berkelanjutan, gamifikasi juga dapat mempromosikan kemampuan dan pengetahuan tentang kepemimpinan yang terkait dengan keberlanjutan di bidang manufaktur, oleh karena itu, menjadi fasilitator manufaktur berkelanjutan (Despeisse, 2018; Paravizo et al., 2018).
Hasilnya juga menunjukkan bahwa gamifikasi memungkinkan area bisnis yang menjanjikan dan kreatif. Misalnya, dalam industri fashion, game virtual reality yang disebut "Fashion Island" berfungsi sebagai ruang pas virtual, di mana tujuan game tersebut adalah mendandani avatar (Donatiello et al., 2018).Â
Oleh karena kutipan langsung tersebut, dapat diidentifikasi kembali inovasi gamifikasi lain di industri 4.0, yaitu penggunaan smart fitting, yang mana merupakan sebuah lampu sensor berteknologi nirkabel, yang memang sengaja dirancang untuk dapat menyampaikan beragam informasi hanya dengan menggunakan cahaya. Smart fitting ini memungkinkan para buyer membeli pakaian yang sesuai dengan keinginan mereka tanpa perlu mengujinya secara langsung.
Beberapa analisis mengenai pengimplementasian gamifikasi pada berbagai non-game system setidaknya telah memberi bukti bahwa memang benar gamifikasi mampu memadai dan sekaligus juga mendukung perkembangan industri 4.0. Meski begitu, gamifikasi tetaplah memiliki hambatan dalam pelaksanaannya karena terdapat begitu banyak variabel juga perbedaan keputusan yang harus dipertimbangkan dan ditangani dengan amat sangat hati-hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H