Mohon tunggu...
Aisya Briliana Putri Kartika
Aisya Briliana Putri Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo aku Aisya Briliana Putri Kartika!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Empati Dalam Mendukung Kesehatan Mental Orang Lain

3 Januari 2025   13:05 Diperbarui: 3 Januari 2025   13:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengertian Empati

Empati adalah kemampuan yang membantu kita memahami emosi orang lain. Empati membuat kita peka terhadap  kebutuhan dan perasaan orang lain,mendorongnya untuk membantu mereka yang kesulitan.Empati yang kuat mendorong seseorang untukbertindak benar karena membuat seseorang dapat mengenali masalah atau apa yang sedang dirasakan dan dialami orang lain, sehingga mencegahnya melakukan  tindakan yang dapat merugikan orang lain.Empati juga merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain.Sangat penting diterapkan dalam kehidupan karena memungkinkan seseorang  menghargai dan menghormati orang lain.(Hartati & Astriningsih, 2020)

Ciri-ciri empati :

Menurut Goleman, terdapat lima karakteristik empati, antara lain sebagai berikut:

a. Merasakan perasaan orang lain.Kemampuan untuk memahami bagaimana perasaan orang lain. Ini berarti seseorang dapat merasakan emosi tertentu dan mengenali perasaan orang lain, seperti kemarahan, kesedihan, kecemburuan, kebahagiaan, rasa malu, rasa bersalah, dan ketidakpuasan.

b. Berdasar pada kesadaran diri dan mampu membedakan antara tindakan atau perkataan orang lain dengan tanggapan dan penilaian diri sendiri. Oleh karena itu, semakin baik individu mengenali emosinya, semakin mahir ia dalam membaca emosi orang lain. Dengan meningkatkan kemampuan kognitif, terutama dalam memahami sudut pandang orang lain dan bersikap sebagai mereka, individu akan lebih memahami perasaan dan emosi orang lain. Hal ini akan mendorong rasa empati dan keinginan untuk membantu orang lain.

c. Sensitif terhadap komunikasi non-verbal.Emosi sering kali ditunjukkan melalui sinyal non-verbal. Ini menunjukkan bahwa individu dapat menginterpretasikan perasaan orang lain melalui sinyal non-verbal seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan gerakan.

d. Berempati Jika seseorang sadar dengan apa yang dirasakannya setiap waktu, maka empati akan muncul secara alami, dan orang itu akan merespons sinyal-sinyal dari orang lain dengan merasakan sensasi fisiknya sendiri, bukan hanya dengan pemahaman kognitif terhadap emosi mereka. Dengan demikian, empati juga akan membuat individu lebih peka dan terdorong untuk bertindak.

e. Pengelolaan emosi Menyadari bahwa dirinya sedang berempati, individu tidak akan terjebak dalam masalah orang lain. Dia mampu mengendalikan emosinya sendiri.(Yoon, 2014)

Macam-macam empati :

a. Empati kognitif adalah elemen yang memungkinkan kita untuk memahami perasaan orang lain. Beberapa peneliti menekankan bahwa proses kognitif memiliki peran krusial dalam membangun empati. Aspek kognitif juga mencakup kemampuan untuk mengingat pengalaman masa lalu dan memproses informasi berdasarkan pengalaman. Selain itu, empati kognitif memungkinkan kita untuk menerima perspektif atau pikiran orang lain, serta memahami kondisi mental atau cara berpikir seseorang dalam menanggapi keadaan atau situasi tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun