Mohon tunggu...
Aisya Aminie
Aisya Aminie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STAI Al-Hamidiyah Jakarta

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Islam tentang Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Implikasinya dalam Pendidikan

3 Juli 2023   14:37 Diperbarui: 3 Juli 2023   14:41 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan di dunia ini manusia dihadapkan pada masalah sosial yang mana tidak mungkin terpisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri. Masalah sosial ini terjadi akibat adanya hubungan anatara sesama manusia oleh sebab itu manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa manusia lain , karena manusia adalah makhluk sosial. Sedangkan pendidikan Islam memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat , perintah manusia untuk berinteraksi atau bersosailisasi dengan orang lain telah diajarkan dalam ajaran agama Islam.

Proses Penciptaan Manusia 

Allah SWT menciptakan manuisa dari suatu saripati yang berasal dari tanah kemudian dijadikan dari saripati itu air mani yang di simpan dalam tempat yang kokoh yaitu rahim kemudian air mani itu Allah jadikan segumpal darah lalu segumpal darah itu Allah jadikan segumpal daging , kemudian dari segumpal daging Allah jadikan tulang belulang lalu tulang belulang itu Allah bungkus dengan daging . Kemudian Allah jadikan dia makhluk yang berbentuk lain.

Hakikat Manusia

Hakikat manusia dalam konsep Islam adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan berbagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menuju kesempurnaan. Secara etimologi , ada  empat kata yang digunakan untuk istilah "manusia" dalam Al-Qur'an, yaitu: 

1). Al-Insan

Untuk menunjukkan totalitas manusia sebagai makhluk yang jasmani dan rohani Al-Quran menggunakan istilah Al-Insan. Kedua aspek tersebut menunjukkan manusia sebagai makhluk Allah SWT yang unik , istimewa,  sempurna, dan memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya.

Perpaduan antara dua aspek fisik dan psikis, manusia dapat mengekspresikan dimensi Al-Insan Al-bayan yaitu sebagai makhluk berbudaya dan bisa membedakan  antara yang baik dan buruk , mampu berinteraksi dengan manusia lain serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban.

2). An-Nas

Kata An-Nas mempunyai makna manusia sebagai mahkluk sosial secara umum, tanpa melihat status keimanan atau kekafirannya. Kata An-Nas bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan kata Al-Insan.

3). Al-Basyar

Sifat manusia pada dasarnya adalah  bawaan sejak lahir dan bersumber dari sifat ruhaninya yaitu kebaikan, kemurahan hati, sopan santun dan ketaatan kepada Allah SWT. Makna manusia yang ditulis dengan kata Al-Basyar memiliki pengertian bahwa manusia adalah makhluk biologis dan memiliki ciri-ciri seperti kebutuhan makan, minum, kebutuhan hiburan, seks, dll.

Manusia adalah ciptaan Allah, terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Namun, jika manusia ingin menyesuaikan diri dengan kodratnya untuk membedakan dirinya dari ciptaan Allah yang lainnya, ia harus menggunakan unsur psikisnya secara dominan. Jika tidak maka kehilangan esensinya sebagai manusia.

4. Bani Adam

Kata Bani memiliki arti anak keturunan maka arti kata dari Bani Adam adalah anak keturunan Adam , kata Bani Adam menunjukkan bahwa manusia yang Allah SWT ciptakan merupakan dari keturunan Nabi Adam as, baik dari orang-orang terdahulu ataupun orang-orang di akhir zaman, baik yang masih hidup ataupun yang sudah wafat. Anak keturunan Adam memiliki keistimewaan di banding ciptaan Allah yang lainnya , manusia di beri akal sedangkan makhluk-Nya yang lain tidak, manusia juga di beri jaminan keselamatan jika manusia itu taat pada Tuhan semesta alam.

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia disebut sebagai makhluk sosial, sebab manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri tanpa  bantuan orang lain maka dari itu kita perlu menjalin dan menjaga hubungan dengan baik  kepada sesama manusia. Perintah manusia untuk berhubungan baik dan perduli terhadap sesama telah Allah SWT jelaskan dalam QS Al mudtsir ayat 2 , Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk bangun dari selimutnya untuk memberi peringatan kepada seluruh umat manusia . Jadi, perintah manusia untuk bersosialisasi sudah ada sejak zaman orang-orang terdahulu, maka dari itu manusia dikatakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial dan hidup berdampingan dengan manusia lain dalam kehidupan sehari-hari pastinya tidak luput dari interaksi antara manusia dengan manusia lain untuk memnuhi kebutuhan hidupnya , maka dari itu manusia diperintahkan untuk saling menghormati , mnghargai tentu nya menjaga hubungan yang baik terhadap sesama manusia. Agama Islam mengajarkan para umatnya untuk menjaga tali persaudaran dengan baik terhadap seseorang,  sekalipun orang tersebut tidak berperilaku baik padanya .

 

Manusia Sebagai Khalifah 

Peran dan kedudukan manusia di dunia ini adalah khalifah di muka bumi. Tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini adalah untuk  beribadah kepada Allah SWT. Dan  tujuan hidup manusia di dunia ini adalah untuk memperoleh kenikmatan dunia dan ketenangan akhirat. Maka manusia dimuka bumi ini adalah sebagai khalifatullah yang diciptakan Tuhan untuk beribadah kepada-Nya agar memperoleh kesenangan di dunia serta mencapai kedamaian di akhirat nanti.

Implikasinya Dalam Pendidikan Islam

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT , yang memiliki berbagai kemampuan atau potensi yang dapat ditumbuhkembangkan untuk mencapai kesempurnaan. Adapun kaitannya dengan pendidikan Islam adalah pendidikan Islam harus dibangun atas dasar kesatuan antara hati dan akal supaya dapat menghadirkan manusia yang cerdas dan berbudi pekerti baik. Manusia juga harus mengembangkan kemapuan yang dimilikinya untuk menunjukkan bahwa manusia memiliki kedudukan yang istimewa diantara makhluk Tuhan yang lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial dan kaitannya dengan pendidikan tentunya sudah diajarkan sejak zaman Rasulullah saw yakni melalului wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad saw pada QS al-alaq ayat 1-5 yaitu perintah untuk membaca , pada wahyu pertama ini Allah telah memperangati bahwasannya pendidikan itu memang sudah ada  dan Allah langsung yang mengajarkan kepada  Rasulullah saw, kemudian turun wahyu kedua yang menjelaskan perintah Rasulullah untuk bangun dari tempat tidurnya lalu Rasulullah diperintahkan untuk memberi peringatan dan mengagungkan Allah SWT , dalam surah al mudatsir pada wahyu kedua ini juga mengandung perintah kepada seluruh manusia untuk bertauhid yaitu dengan mengagungkan Allah SWT dan perintah untuk meninggalkan perbuatan yang keji serta perintah bersabar. Jadi yang perlu digaris bawahi adalah pada wahyu kedua ini Rasulullah diperintahkan untuk memberi peringatan kepada seluruh umat manusia , jadi dapat disimpulkan perintah ini mengandung arti bahwa manusia diperintahkan atau diajarkan untuk bersosialisasi karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain disekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun