Mohon tunggu...
AI AYAT SURYATI
AI AYAT SURYATI Mohon Tunggu... Guru - GURU

GURU

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bidadari Pengobat Hati

11 Agustus 2022   15:10 Diperbarui: 11 Agustus 2022   15:33 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

#Permintaan Ibu

  " Ketika cinta itu memutuskan pergi..maka cukup istirahat sejenak  dan melangkah kembali..."

Dek.... Jika Ibu boleh meminta  coba bantu ibu disekolah untuk mengisi kekosongan guru Olahraga mana tau bisa mengobati patah hati kamu. Ucap  Ibu Rahma pada anak bungsunya  sambil mengangkat kedua alis goda sang Ibu.

"uhuk...uhuk...". Rasyid yang sedang menikmati makan malamnya seketika tersedak mendengar perkataan sang Ibu .

Apa Ibu tidak salah bicara? masa aku harus jadi guru olahraga disekolah tempat tugas Ibu supaya bisa move on apa hubungannya coba. Sembari mengambil gelas air minum dan langsung meneguknya untuk menetralisir tenggorokannya setelah tersedak .

Ya.. kenapa tidak..siapa tahu dengan menyibukkan diri dengan anak-anak disekolah kamu bisa cepat move on atau bahkan kamu bisa menemukan bidadari yang benar-benar berhati baik nantinya tidak seperti yang selalu kamu puja kemarin dan akhirnya pergi. Sang Ibu berkata sambil beranjak dari kursi untuk mengisi air minum miliknya.

Rasyid langsung berhenti menikmati makanannya karena merasa langsung hilang selera makannya setelah mendengar perkatan terakhir sang Ibu. Sekilas kenangan indah yang sudah dia lewati bersama kekasih hati melintas kembali dipikirannya namun akhirnya seketika saja ada rasa sakit sesak di dada tatkala teringat pertemuan terakhir dengan sang kekasih melintas membuat Rasyid segera mengakhiri lamunannya.

Jadi.. bagaimana.. jika kamu mau besok bisa berangkat ke sekolah dengan Ibu coba kamu lihat dulu lingkungannya  siapa tahu besok kamu langsung bertemu dengan bidadari itu...goda sang Ibu sambil menaikturunkan alisnya kepada anak bungsunya itu setelah duduk kembali.

Ihh...apaan ibu dari tadi bidadari..bidadari..emang sebenarnya siapa sih..masa iya disekolah ibu ada bidadari..yang ada anak-anak SD yang masih bau kencur dan guru-guru senior ya..ga jauh berbeda dengan Ibu juga paling usianya atau paling tidak lebih tua dariku. Jawab Rasyid yang kesal digoda terus oleh sang Ibu.

Makanya...kalau kamu tidak percaya dan ingin tahu besok coba main dulu kesekolah Ibu kalau kamu beruntung pasti ketemu.

Ah..nggak ah..bu aku gak mau  nanti aku pikirkan dulu soal permintaan ibu tadi untuk ngisi kekosongan guru olahraga, aku sudah selesai makannya bu mau kekamar dulu. Jawab Rasyid sesegera mungkin karena tidak mau terus-terusan mendengar tentang bidadari yang dibicarakan Ibunya karena dirasa itu tidak masuk akal baginya.

Awas ya...nanti jangan menyesal  kalau sudah tau ada bidadari di sekolah Ibu. Teriak sang Ibu sambil melihat punggung sang anak yang beranjak  pergi kedalam kamar.

 Rasyid melambaikan tangannya memberikan kode kepada sang Ibu bahwa dia tidak akan menyesal sambil terus berjalan menuju kamarnya.

Ibu Rahma hanya tersenyum dan menggelengkan kepala melihat kelakuan sang Anak.

Ibu yakin kamu akan cepat move on dan mengobati luka hatimu jika bertemu  bidadari yang ibu maksud nak. Gumam Ibu Rahma didalam hatinya.

Sesampainya didalam kamar Rasyid langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur miliknya sambil melihat langit-langit kamarnya.

Apa benar di sekolah ibu ada bidadari..? apa iya aku bisa move on dengan cepat jika aku menyibukkan diri bantu Ibu disekolah..?ahh...Rasyid mengusap kasar wajahnya dan langsung mengambil gawainya yang ia tinggalkan ketika makan malam tadi.

Ia langsung membuka salah satu aplikasi media sosialnya betapa sakit dan sesak yang ia rasa seketika lebih berat sakitnya ketika ia melamun di meja makan tadi. Bagaimana tidak ketika aplikasi itu di buka yang pertama ia lihat adalah unggahan sang mantan kekasih yang sebulan lalu telah memutuskan untuk mengakhiri kisah dengannya sedang bersanding dengan seorang pria dan mereka memamerkan tangan yang dijari manisnya melingkar cincin kecil yang indah. 

"Terimakasih telah hadir dihidupku dan memberikan kebahagiaan ini..mudah-mudahan ini menjadi awal menuju kebahagiaan yang lainnya aamiin.." caption yang ditulis sang mantan kekasih diakhiri emot love berbaris.

Sontak Rasyid melemparkan gawainya ke atas tempat tidurnya dan beranjak sambil mengacak rambutnya dan mengusap kasar wajahnya. Tetapi kemudian dia mengambil gawainya dan langsung mengunfollow akun sang mantan kekasih.

Ya..aku harus bisa move on kenapa tidak mungkin ini jalan yang terbaik dari Tuhan untukku bismillah... Gumam Rasyid di dalam hatinya sambil menggenggam gawai dengan penuh keyakinan.

"Ketika rasamu mematahkan sayapmu tak apa..tetapi bergegaslah kamu mengobatinya kemudian terbanglah kembali kepakkan sayapmu untuk menjemput kebahagiannmu yang sudah lama sabar menunggu.."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun