Mohon tunggu...
AI AYAT SURYATI
AI AYAT SURYATI Mohon Tunggu... Guru - GURU

GURU

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bidadari Pengobat Hati

11 Agustus 2022   15:10 Diperbarui: 11 Agustus 2022   15:33 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awas ya...nanti jangan menyesal  kalau sudah tau ada bidadari di sekolah Ibu. Teriak sang Ibu sambil melihat punggung sang anak yang beranjak  pergi kedalam kamar.

 Rasyid melambaikan tangannya memberikan kode kepada sang Ibu bahwa dia tidak akan menyesal sambil terus berjalan menuju kamarnya.

Ibu Rahma hanya tersenyum dan menggelengkan kepala melihat kelakuan sang Anak.

Ibu yakin kamu akan cepat move on dan mengobati luka hatimu jika bertemu  bidadari yang ibu maksud nak. Gumam Ibu Rahma didalam hatinya.

Sesampainya didalam kamar Rasyid langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur miliknya sambil melihat langit-langit kamarnya.

Apa benar di sekolah ibu ada bidadari..? apa iya aku bisa move on dengan cepat jika aku menyibukkan diri bantu Ibu disekolah..?ahh...Rasyid mengusap kasar wajahnya dan langsung mengambil gawainya yang ia tinggalkan ketika makan malam tadi.

Ia langsung membuka salah satu aplikasi media sosialnya betapa sakit dan sesak yang ia rasa seketika lebih berat sakitnya ketika ia melamun di meja makan tadi. Bagaimana tidak ketika aplikasi itu di buka yang pertama ia lihat adalah unggahan sang mantan kekasih yang sebulan lalu telah memutuskan untuk mengakhiri kisah dengannya sedang bersanding dengan seorang pria dan mereka memamerkan tangan yang dijari manisnya melingkar cincin kecil yang indah. 

"Terimakasih telah hadir dihidupku dan memberikan kebahagiaan ini..mudah-mudahan ini menjadi awal menuju kebahagiaan yang lainnya aamiin.." caption yang ditulis sang mantan kekasih diakhiri emot love berbaris.

Sontak Rasyid melemparkan gawainya ke atas tempat tidurnya dan beranjak sambil mengacak rambutnya dan mengusap kasar wajahnya. Tetapi kemudian dia mengambil gawainya dan langsung mengunfollow akun sang mantan kekasih.

Ya..aku harus bisa move on kenapa tidak mungkin ini jalan yang terbaik dari Tuhan untukku bismillah... Gumam Rasyid di dalam hatinya sambil menggenggam gawai dengan penuh keyakinan.

"Ketika rasamu mematahkan sayapmu tak apa..tetapi bergegaslah kamu mengobatinya kemudian terbanglah kembali kepakkan sayapmu untuk menjemput kebahagiannmu yang sudah lama sabar menunggu.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun