"Kenapa yah? Aku kan enggak ada kegiatan lain?" jawab Agus sambil merajuk.
"Biar bisa istirahat dan cepet sembuh, jadi bisa pulang dari rumah sakit," kata ayahnya sambil mengusa kepala Agus.
Mendengar kata pulang ke rumah, tentu Agus senang dan mulai saat itu dia nurut untuk mengurangi kegiatan bacanya. Di pikiran dia kalau di rumah kan bebas mau bacanya. Betul kata petugas setelah agus mengurangi waktu baca maka dia bisa beristirahat dan cepat sembuh.
Agus senang tiada terkira pas dibilang kalau dia boleh pulang. Terbayang di kepalanya beberapa rencana setelah dia sembuh. Ayah dan ibunya tersenyum melihat kelakuan anak tunggalnya itu.
"Pak ... Bu ... boleh enggak minta sesuatu?" kata Agus sambil terlentang tidur-tiduran di pangkuan ibunya.
"Boleh, emang Agus mau minta apa nak?" ujar ayahnya sambil melirik ke ibunya.
"Aku mau minta dibeliin buku," lanjut Agus sambil menatap ayahnya.
"Oh, buku," kata ayahnya. "Gampang itu mah yang penting Agus sehat nak, bapak sampai panik denger Agus jatuh," lanjut bapaknya sambil mengusap-usap kaki anaknya dengan penuh kasih sayang. Maklum selain anak tunggal, Agus juga sering sakit-sakitaan.
"Asyik ..." kata agus kegirangan. "Makasih ya Ayah, Ibu, baik deh."
"Hmmm ya pasti Nak, karena kami sayang kamu," kata ibunya.
Agus seneng dan sudah terbayang dia akan memilih buku yang sudah lama dia inginkan.