Mohon tunggu...
Ai Sumartini Dewi
Ai Sumartini Dewi Mohon Tunggu... Guru - Humanis, pekerja keras, dan ulet

Hidup yang singkat hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Menulis merupakan salah satu kebermanfaatan hidup. Dengan menulis kita merekam jejak hidup dan mengasah otak supaya tetap tajam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ambigu

21 Agustus 2020   10:20 Diperbarui: 21 Agustus 2020   10:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita

Umpama malam-malam tanpa api

Yang  hendak memeluk sepi

Yang  hendak merenda mimpi

Umpama  datang dari dunia tanpa puisi

Kau,

Umpama kembang terasing di pulau asing

Sedangkan

Aku seperti kumbang asing di pulau terasing

Kau dan aku

Menanam rindu

menyemai debar-debar

Lewat getar suara yang tak dikenali

Terkadang kita mampu menitip kabar lewat angin

Lewat celah-celah mimpi tanpa judul

Tetapi  pesan sering tak sampai

Padahal bahana tak diterpa badai

Aku tak pernah ragu pada lekuk jejakmu

Tak pernah bimbang pada liuk senyummu

Yang terpatri di dinding-dinding hatiku setiap malam

Meski tanpa api yang sebabkan temaram.

Aku menanti saja kau hingga nanti

Sampai tiba pada waktu yang telah  tetapkan janji

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun