Mohon tunggu...
aisumarni125
aisumarni125 Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas / SDN 012 Surya Indah

Selain sebagai pendidik saya juga mempunyai hobi dari sejak kecil yaitu membaca dan sekarang sedang menggeluti hobi baru yaitu menulis, lebih dominan menulis cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bu Rina dan Kekuatan Silaturahmi Digital

12 Desember 2024   20:51 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:51 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa tenang, seorang guru penuh inspirasi bernama Bu Rina menjalani hari-harinya dengan semangat mengajar dan berbagi ilmu. Ia adalah seorang pendidik yang penuh semangat dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya. Selain mengajar di sekolah, Bu Rina memiliki kebiasaan menulis artikel di blog pribadinya. Artikel-artikelnya tidak hanya membahas tentang pendidikan, tetapi juga berbagai topik menarik seperti kisah inspiratif, tips belajar, dan teknologi. Blognya semakin dikenal dan menjadi tempat bagi para guru serta orang tua murid untuk mencari informasi bermanfaat.

Namun, Bu Rina memiliki satu impian besar yang belum tercapai, yaitu memonetisasi blognya. Ia ingin blog tersebut tidak hanya menjadi sarana berbagi ilmu, tetapi juga sumber penghasilan tambahan. Penghasilan tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli buku dan alat peraga untuk sekolah tempat ia mengajar. Sayangnya, ada syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan impian itu: jumlah komentar di setiap artikel harus mencapai minimal 100 komentar sepanjang waktu.

Pada suatu sore, Bu Rina duduk di teras rumahnya sambil menyeruput teh hangat. Ia membaca panduan tentang monetisasi blog. "Komentar adalah indikator utama interaksi pembaca," begitu tertulis di artikel yang ia baca. Ia pun merenung, bagaimana caranya mendapatkan lebih banyak komentar di blognya? Saat itulah ia teringat kekuatan silaturahmi.

Bu Rina memutuskan untuk memanfaatkan grup WhatsApp yang ia miliki. Ia mengetik pesan dengan hati-hati, "Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, saya sangat membutuhkan bantuan untuk memberikan komentar di artikel-artikel saya di blog. Komentar-komentar ini sangat penting untuk mencapai syarat monetisasi. Saya percaya, dengan bantuan dan dukungan Bapak dan Ibu, saya bisa mewujudkan impian ini. Selain itu, saya yakin komentar-komentar kita juga bisa menjadi sarana berbagi pengalaman dan ilmu." Pesan tersebut ia kirimkan ke grup diskusi guru dan juga kepada teman-temannya yang lain.

Tidak lama setelah pesan itu terkirim, respons mulai berdatangan. "Tentu, Bu Rina! Saya akan segera membaca dan memberikan komentar," tulis Pak Johan, salah satu rekan gurunya. Yang lain pun menyusul memberikan tanggapan serupa. Bu Rina merasa hatinya hangat karena dukungan tersebut. Ia menyadari bahwa hubungan yang telah ia bangun selama ini tidak hanya menjadi sumber kebahagiaan, tetapi juga kekuatan dalam menghadapi tantangan.

Di tengah upayanya menggalang dukungan, Bu Rina juga teringat pentingnya silaturahmi, baik secara tatap muka maupun melalui media online. Ia memikirkan nasihat orang tuanya dulu, "Silaturahmi itu kunci rezeki, Nak. Jalin hubungan baik dengan siapa saja, dan rezekimu akan mengalir."

Silaturahmi adalah menjalin hubungan baik dengan orang lain, baik keluarga, teman, maupun kolega. Dalam konteks modern, silaturahmi tidak hanya dilakukan secara tatap muka, tetapi juga melalui media digital. Tujuan utamanya adalah mempererat hubungan, saling mendukung, dan menciptakan kerja sama yang bermanfaat.

Bu Rina menyadari bahwa internet adalah salah satu cara efektif untuk bersilaturahmi. Dengan kemajuan teknologi, ia bisa tetap terhubung dengan rekan-rekannya yang tinggal jauh. Melalui grup diskusi, ia tidak hanya meminta bantuan, tetapi juga berbagi ilmu dan pengalaman. Dari interaksi tersebut, ia banyak belajar hal-hal baru yang bisa diterapkan dalam proses mengajar di sekolah.

Bu Rina juga mulai memahami lebih dalam manfaat dari silaturahmi, baik secara langsung maupun online. Pertama, silaturahmi membantu membangun hubungan yang kuat. Ia merasa bahwa dukungan teman-temannya tidak hanya membantunya secara praktis, tetapi juga memberikan semangat untuk terus berusaha. Kedua, silaturahmi meningkatkan wawasan. Dalam diskusi online, ia sering mendapatkan ide-ide baru yang kemudian ia tulis di artikelnya. Ketiga, silaturahmi membuka peluang baru. Dukungan teman-temannya tidak hanya berupa komentar, tetapi juga promosi blognya kepada jaringan mereka. Dan yang terakhir, silaturahmi memberikan kebahagiaan. Ia merasa lebih termotivasi dan optimis karena memiliki komunitas yang peduli padanya.

Seiring berjalannya waktu, jumlah komentar di blog Bu Rina terus bertambah. Artikel-artikelnya menjadi tempat diskusi yang aktif. Pembaca tidak hanya meninggalkan komentar, tetapi juga berbagi pengalaman mereka. Salah satu komentar yang menginspirasi adalah dari seorang ibu bernama Bu Anisa. Ia menulis, "Terima kasih, Bu Rina, atas artikel tentang tips belajar di rumah. Saya mencoba menerapkannya pada anak saya, dan hasilnya sangat membantu. Anak saya jadi lebih semangat belajar."

Komentar seperti itu membuat Bu Rina merasa usahanya tidak sia-sia. Ia merasa lebih termotivasi untuk terus menulis artikel berkualitas. Ia juga semakin percaya bahwa internet adalah media yang luar biasa untuk memperkuat silaturahmi dan berbagi manfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun