Untuk tetap relevan di era AI, para akuntan harus mengembangkan keterampilan baru selain kemampuan teknis akuntansi tradisional. Berikut beberapa keterampilan yang penting untuk dikuasai di era modern seperti saat ini antara lain :
Literasi Teknologi
Para akuntan harus memahami berbagai teknologi yang digunakan dalam akuntansi modern, termasuk perangkat lunak akuntansi, analitik data, dan sistem cyber security.
-
Analisis Data
Kemampuan untuk menganalisis data dan menginterpretasikan hasil analisis menjadi semakin penting. Dengan keterampilan ini, akuntan dapat memberikan wawasan yang penting dan berguna bagi perusahaan.
Kemampuan berkomunikasi
Di era digital, akuntan sering kali harus bekerja sama dengan tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Keterampilan komunikasi yang baik memungkinkan mereka untuk menjelaskan temuan mereka kepada non-akuntan dan bekerja sama dengan tim lain untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik akuntan dapat membangun hubungan kerja yang solid, memfasilitasi kolaborasi lintas bidang keilmuan untuk menciptakan inovasi baru.
AI berkembang semakin pesat , Apakah Profesi Akuntansi Akan Hilang?
Kita menyadari AI telah banyak mengambil alih tugas seorang akuntan , tetapi bukan berarti profesi akuntan hilang begitu saja . Profesi akuntan akan terus berkembang mengikuti perkembangan jaman . AI Â memungkinkan akuntan untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan bernilai tambah, seperti analisis keuangan, perencanaan bisnis, dan konsultasi. Akuntan akan menjadi penasihat bisnis yang lebih holistik, menggunakan data untuk memberikan wawasan yang dapat membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih baik.Â
Karena salah satu kemampuan yang tidak dimiliki AI adalah menyelesaikan kasus yang bersifat kompleks dan menggantung, terutama yang memerlukan pemahaman kontekstual mendalam dan evaluasi subjektif. Dalam profesi akuntan ditemukan banyak kasus menggantung memerlukan penilaian etis atau moral yang kompleks. Â
Meskipun AI bisa diprogram untuk mengikuti aturan etika tertentu, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk merasakan empati dan membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai moral yang kompleks dan sering kali subjektif.