Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mencuci Piring, Pendidikan Karakter Melalui Program Makan Bergizi Gratis

3 Desember 2024   21:42 Diperbarui: 4 Desember 2024   06:20 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Thinkstock via Kompas.com

Lebih dari itu, kewajiban membawa alat makan sendiri memberikan peluang edukasi tambahan tentang pentingnya keberlanjutan, konsumsi bertanggung jawab, dan pengelolaan sumber daya alam.

Dengan mendukung tujuan keberlanjutan nasional dan global, program ini menjadi bagian dari solusi untuk tantangan lingkungan masa depan.

Program Makan Bergizi Gratis dengan kewajiban mencuci alat makan sendiri adalah lebih dari sekadar program nutrisi. Ini adalah langkah strategis untuk membangun generasi yang tangguh, mandiri, dan peduli terhadap lingkungan.

Dengan menyatukan dimensi fisik, mental, dan karakter, program ini menunjukkan bahwa kebiasaan kecil seperti mencuci piring dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan individu maupun masyarakat secara luas.

Mengintegrasikan hasil penelitian Julie Lythcott-Haims, program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga menjadi sarana untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab, disiplin, dan memiliki kesadaran lingkungan.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat menjadi pondasi untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, berdaya saing, dan selaras dengan prinsip keberlanjutan.

Prabowo-Gibran, melalui program ini, telah menunjukkan bahwa kebijakan sederhana dapat membawa dampak besar. Langkah ini diharapkan dapat menjadi model untuk program pembangunan manusia lainnya, membuktikan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten.

Generasi yang terbangun melalui program ini tidak hanya akan sehat secara fisik, tetapi juga unggul dalam karakter dan wawasan lingkungan, menjadi aset penting bagi masa depan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun