Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan Syariah yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Level 5, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rakyat Sejahtera Indonesia Berdaya, Mewujudkan Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan

6 September 2024   07:43 Diperbarui: 6 September 2024   07:48 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2021, data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat bahwa UMKM menyumbang sekitar 61,07% terhadap PDB dan menyerap 97% dari total tenaga kerja nasional. Namun, tantangan yang dihadapi oleh UMKM cukup besar, terutama dalam hal akses terhadap pembiayaan, teknologi, dan pasar. Untuk itu, pemerintah bersama lembaga keuangan perlu memperkuat ekosistem keuangan inklusif agar UMKM dapat berkembang lebih cepat. Program-program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan digitalisasi UMKM melalui platform e-commerce menjadi salah satu langkah yang perlu terus diperluas untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia.

Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi dan pelatihan kerja juga menjadi aspek penting dalam pemberdayaan ekonomi. Dengan keterampilan yang memadai, masyarakat akan mampu bersaing di pasar kerja global serta memiliki daya saing yang tinggi dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

Infrastruktur yang Mendukung Kesejahteraan

Pembangunan infrastruktur yang merata juga menjadi elemen penting dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Infrastruktur yang baik tidak hanya mencakup pembangunan jalan, jembatan, atau bandara, tetapi juga infrastruktur digital yang memungkinkan masyarakat di daerah terpencil untuk mengakses informasi, pendidikan, dan peluang bisnis.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur. Salah satu program besar yang dijalankan adalah pembangunan jaringan serat optik melalui program Palapa Ring yang bertujuan untuk memberikan akses internet cepat hingga ke pelosok daerah. Akses internet yang merata akan membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan bisnis online, mengakses pendidikan jarak jauh, serta mendapatkan layanan kesehatan digital.

Dalam konteks infrastruktur fisik, pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara di daerah-daerah luar Jawa juga penting untuk memperlancar distribusi barang dan jasa. Dengan demikian, produk-produk dari daerah dapat dengan mudah dipasarkan ke kota-kota besar, dan sebaliknya, barang-barang kebutuhan masyarakat dapat dengan cepat dan murah didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.

Penguatan Jaring Pengaman Sosial

Selain pemberdayaan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, penguatan jaring pengaman sosial juga menjadi komponen penting dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Program-program seperti BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta bantuan-bantuan sosial lainnya perlu terus diperkuat agar masyarakat, terutama kelompok rentan, dapat terlindungi dari berbagai risiko ekonomi, kesehatan, dan sosial.

Menurut data BPJS Kesehatan, hingga akhir 2021, sekitar 84% penduduk Indonesia telah terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun, tantangan utama yang masih dihadapi adalah dalam hal peningkatan kualitas layanan kesehatan yang merata di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. Oleh karena itu, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga medis, serta fasilitas kesehatan di daerah-daerah tersebut harus menjadi prioritas agar seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati layanan kesehatan yang setara.

Sinergi Antar Sektor dan Kebijakan

Untuk mencapai tujuan Indonesia berdaya dan rakyat sejahtera, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah sebagai regulator harus mampu menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, memperkuat jaring pengaman sosial, serta memastikan bahwa pembangunan dilakukan secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun