Mudahnya seseorang jatuh dalam prasangka, Gampangnya manusia menyimpan luka, Enggan membiarkan hati ini terbuka, Membagi maaf... Semua duka terpahat dalam hati, Setiap lara terukir dalam setiap nadi... Siapakah yang ingin kau sakiti? Alunan nadaku takkan pernah sampai kepadamu, Takkan pernah terdengar di telingamu, Takkan bisa mengetuk hatimu, Memahamiku... Tiada ruang untukku, Hatimu sesak oleh semua laramu... Tidakkah sampai di telingamu, kidung deritaku?? Bukankah ini kufur? Dan katamu, engkau adalah seseorang yang penuh syukur? Apa engkau hanya mengumbar kata lalu kabur? Tidak! Aku tak ingin menjadi sepertimu! Aku tak mau tumbuh menjadi kamu! Biarkan aku dengan hatiku, Mengukir tawa disetiap laku... Mendekap ikhlas dan tulus, yang takkan beku... Aku takkan membiarkan siapapun terluka disampingku, Tidak juga kau Meski hatimu beku oleh dendammu, Aku akan tetap disini, mengharap terbukanya hatimu... Untuk mampu mendengarku, Untuk mampu berbijak laku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H