Mohon tunggu...
Aisha Tania Rahma Pribadi
Aisha Tania Rahma Pribadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional - UPN "Veteran" Yogyakarta

International Relations student aspiring to strengthen knowledge in her field of study

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masyarakat Desa Genggelang Bertemu Paus: Membawa Pesan Perdamaian dan Keberlanjutan ke Dunia

11 September 2024   09:52 Diperbarui: 11 September 2024   10:05 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelas warga Desa Genggelang, Lombok Utara, bersama anggota Yayasan Youth ECCO Indonesia berangkat ke Jakarta pada 2 September 2024 untuk menghadiri momen bersejarah untuk bertemu langsung dengan Paus Fransiskus pada 4 September. Dalam pertemuan yang penuh makna ini, mereka tidak hanya berbagi cerita, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai budaya dan perdamaian Desa Genggelang di panggung global.

Desa Genggelang adalah desa yang terletak di daerah pegunungan tinggi dan kaya akan sumber daya alam. Dengan pengaruh latar geografis dan historisnya, desa ini membentuk budaya yang kuat, terutama dengan budaya "Awiq-Awiq". Awiq-Awiq adalah hukum adat yang dipegang erat oleh masyarakat desa melalui ritual-ritual yang dipimpin oleh pemuka agama dan tokoh spiritual. Nilai-nilai ini menekankan pentingnya menjaga keharmonisan baik antara manusia maupun alam melalui musyawarah mufakat dan dialog. Dengan prinsip "belajar dari masa lalu", Genggelang telah berhasil membangun komunitas yang damai dan harmonis, yang terus menjadi hal yang relevan hingga saat ini.

Pertemuan dengan Paus Fransiskus bukan hanya tentang mengenalkan budaya lokal, tetapi juga menyampaikan pesan perdamaian dan keberlanjutan yang dianut oleh masyarakat Genggelang. Desa Genggelang, yang juga dikenal sebagai Desa 5P, menerapkan prinsip People, Peace, Planet, Partnership, dan Prosperity dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi prinsip-prinsip ini telah membuat Genggelang tidak hanya menjadi desa yang lebih sejahtera  dan menjadi contoh desa yang berkelanjutan, menarik perhatian dunia internasional.

Keberhasilan pertemuan ini tidak lepas dari dukungan 5P Global Movement yang telah menjalin kemitraan dengan Desa Genggelang sejak 2023, serta Yayasan Youth ECCO Foundation yang sudah mendukung Desa Genggelang sejak tahun 2022. Kolaborasi mereka memungkinkan Genggelang mendapatkan berbagai peluang untuk menunjukkan bahwa desa ini memiliki potensi besar dalam mempromosikan nilai-nilai keberlanjutan dan perdamaian di tingkat global.

Tidak hanya warga Genggelang, siswa/siswi dari Proyek Tunas Bineka x Scholas Citizenship juga turut diundang untuk bertemu dengan Paus Fransiskus. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi 5P Global Movement, Yayasan ECCO, Scholas Occurentes, dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia, melibatkan lebih dari 200 siswa dari berbagai latar belakang. 

Kegiatan ini berfokus pada kesadaran sosial melalui pembelajaran berbasis proyek, termasuk menangani isu-isu penting seperti perundungan. Kehadiran para mahasiswa dalam pertemuan ini menunjukkan bahwa misi perdamaian yang dibawa oleh Paus Fransiskus juga sejalan dengan semangat perdamaian yang tak hanya tertanam di komunitas desa, tetapi juga di lingkungan pendidikan di Indonesia. 

Dengan dukungan penuh dari 5P Global Movement dan ECCO Foundation, masyarakat Desa Genggelang dan Proyek Tunas Bineka x Scholas Citizenship berharap nilai-nilai perdamaian dan keberlanjutan yang mereka pegang dapat menginspirasi masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, untuk bersama-sama menciptakan dunia yang lebih damai dan bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun