"Lho, kenapa kunang-kunangnya ditangkap? Kan kasihan Kak, mereka juga ingin hidup bebas seperti kita.”
"Saya diancam, Bunda. Sama Eza," cetus Fandi. Disambut tatapan tajam dari temannya itu.
"Anak sholeh tidak boleh mengancam teman. Lebih baik meminta tolong dengan sopan,” ujar bunda lagi.
Lalu Azizah keluar dari kamar. Wajahnya terlihat kembali bersedih.
"Azizah takut kunang-kunangnya mati lagi. Kasihan mereka," tegas Azizah, "Kita lepaskan saja, ya Kak?" pintanya.
Eza dan Fandi saling berpandangan. "Ya sudah tidak apa apa, mau dilepasin dimana?" jawab Eza mantap.
"Di halaman belakang saja yuk," ajak Azizah sambil berlari. Eza dan Fandi mengikutinya.
Mereka bertiga membuka tutup toples. Lalu puluhan kunang-kunang satu demi satu terbang. Terus membumbung menuju langit sampai akhirnya menghilang. Menakjubkan, seakan mempunyai taman bintang di halaman rumah.
Sambil berjanji di dalam hati masing-masing. Untuk selalu menyayangi dan menjaga makhluk ciptaan Allah S.W.T.
###
Penulis memiliki nama pena Ani Wijaya. Seorang ibu dari dua orang putri, Deby Aziza dan Dheara Nurfauzia.