Mohon tunggu...
Aisha Liyana
Aisha Liyana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panduan Keselamatan Pekerja Gudang

8 Maret 2017   16:40 Diperbarui: 10 Maret 2017   20:00 3863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Occupational Safety & Health Administration (OSHA) telah mengidentifikasi pemicu umum terjadinya kecelakaan di gudang, diantaranya :

1. Pengoperasian Forklift

Bahaya : Kecelakaan forklift seringkali terjadi melibatkan pejalan kaki, forklift rubuh ketika mengangkat beban, beban terjatuh ketika diangkat, pekerja atau operator tertimpa beban, dan tabrakan forklift.

Solusi :

  • Operator forklift harus ikuti kursus, hingga dapat menjalankan forklift dengan benar dan aman. Hanya pekerja yang kompeten yang dibolehkan menjalankan forklift.
  • Operator harus melakukan perawatan dan perbaikan forklift dengan cara teratur untuk meyakinkan keadaan forklift selalu aman.
  • Operator harus melakukan kontrol menyeluruh sebelumnya menjalankan forklift, termasuk mengecek baterai atau cairan hidrolik pada forklift.
  • Pakai sabuk pengaman sebelumnya menjalankan forklift. Ikuti prosedur aman saat mengangkat dan turunkan palet. Jauhi mengangkut barang melebihi kemampuan yang sudah diputuskan.
  • Sebelumnya menjalankan forklift, Kamu dapat lihat load chart (grafik beban) yang tercantum pada forklift.
  • Operasikan forklift sesuai kecepatan yang disarankan. Kurangi kecepatan saat berada di tikungan atau persimpangan, saat melewati rel atau gundukan, saat berada di jalan yang licin, saat melalui ruang sempit, dan saat banyak pejalan kaki.
  • Jauhi bercanda dan ugal-ugalan saat menjalankan forklift. Janganlah pakai forklift untuk maksud apa pun, seperti mengangkut penumpang atau memakai forklift untuk akses bekerja di ketinggi.
  • Jagalah jarak aman sekitar 3 mtr. pada forklift dengan pejalan kaki dan dengan operasi forklift lain.

2. Tehnik Manual Lifting/Handling

Bahaya : Tehnik manual lifting/handling yg tidak tepat akan berisiko menyebabkan cedera seperti radang otot dan keseleo, masalah sendi dan tulang pada tangan, bahu tulang belakang, dan kaki, cedera pada otot sekitar leher dan kepala, sakit kritis sampai kelelahan. Pada semua kesibukan manual handling dan kesibukan yang berisiko menyebabkan cedera. Jika diperlukan, Kamu dapat mendesain lagi tehnik manual handling dan menggantinya dengan tehnik pengangkatan mekanis, misalnya memakai lift truck, pallet truck, atau trolley. Kerjakan tehnik manual handling dengan benar, salah satunya :

  • Perhatikan garis kemampuan, artinya sikap badan dengan memosisikan kaki ke arah beban yang diangkat. Posisi kuda-kuda akan sangat merubah kemampuan dalam melakukan pengangkatan beban
  • Angkat beban sedekat mungkin dengan badan dan pastikan tulang punggung tetaplah tegak saat mengangkat beban
  • Jagalah agar beban tetaplah dekat dengan pinggang ketika benda dipindahkan dan pandangan Kamu harus juga bebas dari kendala dan kondisi ruang kerja tak ada gangguan
  • Jalanlah dengan cara menyamping saat menuruni tangga atau lorong untuk melindungi stabilitas dan memudahkan lihat jalur yang dilalui
  • Pastikan kepala Kamu tetaplah tegak dan pandangan lurus ke depan
  • Janganlah mengangkat beban melebihi batas berat beban maksimum.

3. Hazard Communication 

Bahaya : Tidak sengaja menghirup bahan kimia beracun, bahan kimia kontak dengan mata, atau luka bakar akibat terserang tumpahan atau percikan bahan kimia beresiko. 

Solusi : 

  • Pastikan setiap bahan kimia beresiko yang ada di gudang memiliki data Material Safety Data Sheet (MSDS) yang komplit. 
  • Pastikan rambu K3 bahan kimia yang terpasang di ruang gudang terlihat terang dan dapat dipahami oleh pekerja. 
  • Ikuti panduan pada MSDS saat mengatasi bahan kimia beresiko. 
  • Berikanlah kursus pada karyawan tentang perlakuan, resiko apabila terkena bahan kimia, alat pelindung diri yang dipakai sampai cara bersihkan tumpahan bahan kimia. 
  • Siapkan perlengkapan untuk bersihkan tumpahan dan taruh di dekat ruang penyimpanan bahan kimia. 
  • Buat prosedur tercatat untuk menangani tumpahan bahan kimia. 
  • Pakai alat pelindung diri yang tepat sesuai potensi bahaya berbahan kimia. 
  • Taruh semua bahan kimia di ruang khusus dan aman. 
  • Taruh bahan kimia di ruang jauh dari jalan raya forklift. 

4. Alat Pelindung Diri (APD) 

Bahaya : Kelalaian dalam memakai APD atau memakai APD yg tidak tepat dapat menyebabkan bahaya seperti terserang tumpahan atau percikan bahan kimia, terserang jatuhan benda dari atas, terpeleset dan tersandung. 

Solusi : 

  • Kerjakan penilaian resiko untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang ada di ruang kerja. 
  • Pakai APD yang sesuai sama potensi bahaya dan type paparan di ruang kerja. Untuk ruang gudang, pekerja dapat memakai APD seperti pelindung kepala, baju pelindung, pelindung mata, pelindung tangan, dan pelindung kaki. 

5. Pengaturan Palet atau Pengaturan Barang di Rack Penyimpanan (Racking) 

Bahaya : Pengaturan palet atau barang yg tidak benar dapat menyebabkan jatuhnya barang dan mencederai pekerja. 

Solusi : 

  • Janganlah pakai palet yang telah rusak atau rapuh.
  • Janganlah menaruh barang dengan beban berlebihan diatas palet. 
  • Taruh palet yg tidak digunakan ditempat khusus dengan jarak jauh dari rack penyimpanan. 
  • Palet atau barang harus ditempatkan di permukaan yang datar. 
  • Letakkan barang yang lebih berat di posisi paling bawah atau menengah pada rack. 
  • Janganlah pakai tumpukan palet atau palet pada forklift sebagai akses untuk bekerja di ketinggian atau sebagai basis bekerja. 
  • Dengan system racking, Kamu dapat menempatkan jala atau jaring di belakang rack atau pagar pengaman untuk hindari benda jatuh. 
  • Susun palet atau barang dengan rapi dan aman. 
  • Kerjakan kontrol pada rack dengan cara berkala oleh orang yang kompeten/ 
  • Janganlah memanjat rack penyimpanan atau palet yang tersusun untuk hindari resiko terjatuh/ 
  • Pakai APD pendukung seperti safety helmet, sarung tangan, sepatu safety saat bekerja di ruang penyimpanan. 

6. Terpeleset dan Tersandung (Slip & Trip) 

Bahaya : Kecelakaan terpeleset dan tersandung dapat menyebabkan cedera yang serius di ruang pergelangan kaki, lutut, dan punggung. Bahkan juga, UK Healthy And Safety Executive mengatakan kalau 90% kecelakaan terpeleset dan tersandung dapat mengakibatkan cedera patah tulang. Lebih fatal lagi, dapat berbuntut pada kematian. 

Penyebabnya terpeleset : tumpahan cairan (minyak, oli, cairan sabun) di lantai kerja ; beberapa bahan kering yang bikin lantai kerja licin (debu, tepung, pasir, serbuk kayu) ; bahan lantai terlalu licin ; bocoran cairan dari pipa, mesin, atau atap ; dan pemakaian alas kaki yg tidak tepat (sandal jepit, high heels, slipper). 

Penyebabnya tersandung : banyak kendala di ruang pejalan kaki (kabel, kawat, selang yang melintang) ; peletakan barang tidak rapi ; bagian lantai yang hilang atau rusak, perubahan ketinggian permukaan lantai tidak di beri sinyal ; tangga rusak atau ketinggian tangga berbeda ; dan penerangan yg tidak mencukupi.

Solusi : 

  • Bersihkan kontaminan sesegera mungkin. 
  • Pakai cara pembersihan lantai yang tepat 
  • Spot cleaning yaitu cara pembersihan lantai dengan hanya bersihkan titik tertentu dimana tumpahan terjadi. 
  • Mopping atau mengepel lantai dengan memakai kain pel efisien dipakai pada lantai yang halus. 
  • Sweeping yaitu cara pembersihan dengan memakai sapu. Cara ini pas dipakai untuk bersihkan sampah dan beragam type kontaminan kering. 
  • Wet vacuuming yaitu cara yang dipakai untuk bersihkan kontaminan cair dengan pertolongan vacuum cleaner khusus ruang basah. 
  • Dry vacuuming yaitu cara yang dipakai untuk bersihkan kontaminan kering dengan pertolongan alat dry vacuum cleaner. Efisien dipakai di lantai yang memiliki struktur kasar. 
  • Gunakan pelapis anti slip pada lantai kerja.
  • Gunakan rambu sesuai potensi bahaya di ruang itu, seperti rambu K3 terpeleset dan tersandung dan floor marking. 
  • Pastikan pencahayaan di ruang kerja memadai 
  • Check keadaan lantai kerja untuk mengidentifikasi ada permukaan yg tidak rata atau rusak. Ganti selekasnya apabila diperlukan 
  • Tutup kabel listrik atau selang yang melintang di ruang pejalan kaki untuk meminimalisir resiko tersandung dan membuat perlindungan kabel atau selang dari rusaknya 
  • Pakai alas kaki atau sepatu safety yang tepat dan anti slip saat melakukan aktivitas di ruang gudang. 

7. Aplikasi Ergonomi di Ruang Gudang 

Bahaya : Tehnik pengangkatan, gerakan berulang atau design kerja yang bcuruk dapat menyebabkan work-related muculokeletal disorder (WMSDs) atau masalah otot yang dikarenakan kekeliruan postur kerja saat melakukan suatu kesibukan kerja. Jika otot terima beban statis dengan cara berulang dan kurun waktu yang lama, dapat mengakibatkan keluhan berbentuk rusaknya pada sendi, ligamen, dan tendon. 

Solusi : 

  • Bila sangat mungkin, pakai perlengkapan bertenaga (powered equipment) bukanlah pengangkatan dengan cara manual oleh tenaga manusia untuk mengangkat barang dengan beban berlebihan.
  • Pastikan pencahayaan di ruang kerja mencukupi.
  • Berikanlah kursus ergonomis sesuai sama type pekerjaan, seperti tehnik manual handling.
  • Kerjakan uji beban yang akan diangkat untuk memprediksi berat tubuh, ukuran dan massa, dan untuk memastikan cara pengangkatan yang tepat. 
  • Pakai kaki sebagai tumpuan dan jagalah punggung Kamu tetaplah tegak saat mengangkat barang. 
  • Minta pertolongan rekanan kerja atau pakai alat bantu bila Kamu sangsi untuk mengangkat barang. 
  • Janganlah memutar badan Kamu saat mengangkat barang. Baiknya geser kaki Kamu dengan cara perlahan-lahan ke arah yang Kamu kehendaki. 
  • Jagalah keadaan lantai kerja tetaplah bersih, tidak licin, dan bebas dari rintangan. 

Selain bahaya dan jalan keluar diatas, operasi gudang juga memerlukan program lockout/tagout untuk menghindar perlengkapan hidup dengan cara tidak terduga atau terlepasnya energi beresiko dari perlengkapan yang dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera serius untuk pekerja.

Intinya, manajemen pada operasi gudang berkaitan segi K3 sangat diperlukan untuk tahu potensi bahaya yang ada di gudang dan cara ingindaliannya, membuat pergudangan yang aman, ergonomis, dan tingkatkan keselamatan kerja di pergudangan, sampai tingkatkan produktivitas perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun