Nama             : Aisha Fawwaz Sastra
Kelas              : B
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 2410416220016
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
PTN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Universitas Lambung Mangkurat
Fakultas          : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi    : S1 Geografi
Mana Kuliah      : Pengindraan Jauh
Dalam era modern ini, penginderaan jauh telah menjadi salah satu alat yang sangat penting dalam berbagai bidang penelitian dan aplikasi praktis. Dengan kemajuan teknologi, kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari jarak jauh telah membuka peluang baru untuk memahami dan mengelola lingkungan kita.
 Penginderaan jauh tidak hanya memberikan informasi yang akurat tentang kondisi permukaan bumi, tetapi juga memungkinkan pemantauan perubahan yang terjadi seiring waktu.Â
Dalam konteks ini, citra yang dihasilkan dari penginderaan jauh menjadi komponen kunci dalam proses analisis dan interpretasi data. Oleh karena itu melalui penugasan ini saya mencoba menganalisis terkait dengan kelebihan serta kelemahan dari beberapa citra.
Penugasan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang penginderaan jauh dasar, teknologi yang digunakan, dan aplikasinya dalam berbagai bidang. Penugasan ini juga bertujuan untuk mengenalkan berbagai jenis citra yang dihasilkan dari penginderaan jauh, seperti citra optik, inframerah, radar, multispektral, dan hiperspektral.Â
Salah satu tujuan penting adalah untuk mengembangkan keterampilan dalam interpretasi citra, termasuk kemampuan untuk menganalisis dan mengenali objek serta fenomena yang terdapat dalam citra, serta menilai arti pentingnya. Mampu memahami unsur -unsur citra seperti, rona, bentuk, warna, ukuran, pola tekstur, situs, bayangan, dan asosiasi dikarenakan setiap unsur memiliki perbedaan di setiap wilayahnya.
Penginderaan Jauh
Menurut Sutanto (1998) penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, luasan atau tentang fenomena melalui analisa data yang diperoleh dari sensor dalam hal ini, sensor tidak berhubungan langsung dengan benda yang menjadi target.
Pengolahan dan Interpretasi Citra DigitalÂ
Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi dan menganalisa citra dengan bantuan komputer. Pengolahan citra dan pengenalan pola menjadi bagian dari proses pengenalan citra. Kedua aplikasi ini akan saling melengkapi untuk mendapatkan ciri khas dari suatu citra yang akan dikenali. (Sumber : Wells, Risdy. 2010.)
Â
Interpretasi citra adalah tindakan mengkaji foto atau citra dengan maksud untuk mengenali objek dan gejala serta menilai arti pentingnya objek dan gejala tersebut. citra dapat diterjemahkan dan digunakan ke dalam berbagai kepentingan seperti dalam: geografi, komputer, printer dan GPS Hand Held yang digunakan untuk perekaman titik koordinat data di lapangan. geologi, lingkungan hidup dan sebagainya.Â
Pada proses pengolahan data citra pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak (Software) ER MAPPER karena mampu melakukan pendekatan yang unik dalam pengolahan data citra yang mengkombinasikan file -- based dan band -- based.
Di bawah ini adalah berbagai jenis citra yang biasa dibahas dalam penginderaan jauh.
- Gambar optik: Gambar yang dihasilkan oleh sensor yang mendeteksi cahaya tampak. Citra ini sering digunakan untuk analisis vegetasi, penggunaan lahan, dan pemantauan lingkungan.
- Gambar inframerah: Gambar yang dihasilkan oleh sensor yang mendeteksi cahaya inframerah. Gambar ini berguna untuk menganalisis kesehatan tanaman dan memantau kelembaban tanah.
- Gambar Radar: Gambar yang dihasilkan oleh sensor radar yang  menembus awan dan digunakan saat cuaca buruk. Gambar ini sering digunakan untuk pemantauan permukaan, seperti mengukur deformasi tanah.
- Gambar multispektral: gambar diambil pada panjang gelombang  berbeda. Gambar ini memungkinkan analisis  lebih detail terhadap objek yang diamati, seperti klasifikasi tutupan lahan.
- Gambar hiperspektral: gambar diambil pada ratusan panjang gelombang  berbeda. Gambar ini memberikan informasi yang sangat detail tentang komposisi material dan kondisi lingkungan.
- Gambar Digital : Gambar yang diolah dan disimpan dalam format digital. Analisis dan pengeditan lebih lanjut dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer.
1. Citra landsat 9
Kelebihan :
 1. Resolusi tinggi: Citra Landsat 9 memiliki resolusi spasial yang sangat baik (30 meter di sebagian besar pita), memungkinkan analisis  penggunaan lahan dan vegetasi secara mendetail.
 2. Data multispektral: Data dapat dikumpulkan pada berbagai panjang gelombang, termasuk inframerah,  berguna untuk analisis kesehatan tanaman dan pemantauan lingkungan.
 3. Data historis tersedia: Landsat memiliki catatan data yang panjang (sejak tahun 1972), memungkinkan analisis perubahan dari waktu ke waktu.
 4. Aksesibilitas: Data Landsat umumnya tersedia secara bebas dan mendukung penelitian dan penerapan di berbagai bidang.
 Kelemahan :
1. Frekuensi akuisisi citra: Citra Landsat 9 diperoleh pada frekuensi  yang lebih lambat dibandingkan  satelit terbaru, sehingga data terbaru mungkin tidak selalu diperoleh.
 2. Batasan resolusi spasial: Resolusi  bagus, namun cukup untuk analisis yang memerlukan analisis lebih detail, seperti: Memetakan objek kecil mungkin tidak tepat.
 3. Efek cuaca: Gambar dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca seperti awan dan kabut, sehingga dapat mempengaruhi kualitas data.
2. Citra foto
Kelebihan:
1.Tingkat detail tinggi: Gambar fotografi, terutama yang diambil dengan kamera berkualitas tinggi, dapat memberikan informasi yang sangat detail.
 2. Pemotretan fleksibel: gambar foto dapat diambil kapan saja dan dimana saja sesuai kebutuhan pengguna.
 3. Visualisasi yang jelas: gambar fotografi memberikan representasi visual yang mudah dipahami bahkan oleh orang awam sekalipun.
 Kelemahan:
1. Cakupan terbatas: Gambar fotografi biasanya mencakup area yang lebih kecil dibandingkan  citra satelit, sehingga tidak ideal untuk analisis skala besar.
 2. Biaya pengambilan: Mengambil gambar fotografi berkualitas tinggi bisa jadi mahal, terutama bila menggunakan pesawat terbang atau drone.
 3. Keterbatasan data spektral : Gambar fotografi umumnya hanya menangkap cahaya tampak dan tidak dapat digunakan untuk analisis yang memerlukan data multispektral.
3. Citra satelit
Kelebihan:
1. Cakupan luas: Citra satelit dapat mencakup wilayah yang sangat luas, sehingga ideal untuk pemantauan lingkungan dan penggunaan lahan.
 2. Frekuensi perolehan citra yang tinggi: Banyak satelit modern yang memiliki frekuensi perolehan citra yang tinggi, sehingga memungkinkan pemantauan yang lebih sering.
 3. Data Multispektral dan Hiperspektra l: Citra satelit sering kali dilengkapi dengan kemampuan untuk menangkap data dalam berbagai panjang gelombang, mendukung analisis yang lebih mendalam.
Kelemahan :
1. Biaya Akses : Beberapa citra satelit mungkin memerlukan biaya untuk diakses, tergantung pada penyedia data.
 2. Keterbatasan Resolusi : Meskipun banyak satelit modern memiliki resolusi tinggi, beberapa citra mungkin tidak cukup detail untuk analisis tertentu.
 3. Pengaruh Cuaca dan Atmosfer: Mirip dengan citra Landsat, citra satelit juga dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, yang dapat mempengaruhi kualitas data.
Sumber
Agoes, H. F., Irawan, F. A., & Marlianisya, R. (2018). Interpretasi citra digital penginderaan jauh untuk pembuatan peta lahan sawah dan estimasi hasil panen padi. Jurnal INTEKNA: Informasi Teknik dan Niaga, 18(1), 24-30
Sutanto. Penginderaan Jauh Jilid 1. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta. (1998)
Wells, Risdy. Pengolahan Citra Digital. (2010).(http://www.academia.edu/7385678/P engolahan_Citra_Digital/ diakses/ 02 April 2016).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI