Framing Teks Mengenai Permasalahan Lingkungan yang Ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Nama                         : Aisha Fawwaz Sastra
Kelas                          : B
NIM                            : 2410416220016
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
PTN                            : Universitas Lambung Mangkurat
Fakultas                   : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi       : S1 Geografi
Mana Kuliah           : Pengindraan Jauh

Kota Bogor adalah sebuah kota otonom yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Bogor juga menjadi pusat administratif dan ekonomi penting di Provinsi Jawa Barat, dengan berbagai fasilitas dan daya tarik yang menjadikannya destinasi yang populer baik untuk wisatawan maupun penduduk.

Kabupaten Bogor memiliki lokasi strategis karena berada di dekat Jakarta, menjadikannya bagian penting dari wilayah metropolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Kabupaten Bogor memiliki luas wilayah sekitar 3.906,12 km. Kabupaten ini adalah salah satu kabupaten terbesar di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, dan mencakup berbagai tipe wilayah, termasuk dataran tinggi, pegunungan, dan kawasan pertanian. Luasnya yang signifikan menjadikannya penting baik dari segi ekologi maupun ekonomi di wilayah Jawa Barat. Per tahun 2023, Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah sekitar 3.906,12 km ini juga memiliki 40 Kecamatan, serta 417 desa dan 6 kelurahan. 

- Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak di Provinsi Banten.

- Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.

- Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi.

- Barat : Berbatasan dengan Kota Depok dan Jakarta Selatan.

Kabupaten Bogor, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia terkenal karena berbagai alasan yang mencakup aspek wisata, sejarah, dan kultursering. Mendengar tentang Bogor tentu kita tidak asing dengan adanya Kebun Raya Bogor, Istana Bogor dan salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia yang fokus pada ilmu pertanian dan lingkungan yaitu IPB (Institut Pertanian Bogor). Selain terkenal karena wisata, sejarah atau pun tempat-tempatnya Bogor juga memiliki sebuah julukan yaitu "Kota Hujan." Julukan ini diberikan karena wilayah Kabupaten Bogor memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Selain itu, Kabupaten Bogor juga dikenal dengan julukan "Kota Bogor" dan "Kota Kebun" karena banyaknya kebun dan lahan pertanian yang ada di daerah tersebut. Julukan ini diberikan karena Bogor memiliki curah hujan yang sangat tinggi sepanjang tahun. Kota ini sering mengalami hujan hampir setiap hari, terutama selama musim hujan.

Dikarenakan Kabupaten Bogor memiliki curah hujan yang cukup tinggi itu mengapa, bencana alam yang paling sering dan banyak terjadi adalah banjir dan tanah longsor. Dengan begitu berikut merupakan framing teks tentang Kabupaten Bogor terutama mengenai banjir dan tanah longsor. Hal ini merupakan teknik dalam komunikasi dan media yang digunakan untuk membingkai atau menyajikan informasi dengan cara tertentu guna mempengaruhi persepsi dan interpretasi pembaca atau audiens.

Input sumber gambar Framing Foto (Dokumentasi Pribadi)

Input sumber gambar Framing Foto(Dokumentasi Pribadi)

Faktor-faktor yang menyebabkan Bogor disebut "Kota Hujan" meliputi:

1. Posisi Geografis : Terletak di kawasan pegunungan, Bogor berada pada ketinggian yang mempengaruhi pola cuaca dan curah hujan. 

2. Topografi : Struktur topografi Bogor, dengan adanya pegunungan di sekelilingnya, menyebabkan akumulasi uap air yang tinggi dan sering mengarah pada hujan.

3. Iklim Tropis : Bogor memiliki iklim tropis yang mendukung terjadinya hujan yang cukup rutin, membuat curah hujan di kota ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di sekitarnya.

Kesimpulan

Di Kabupaten Bogor, banjir dan tanah longsor adalah bencana alam yang paling sering dan banyak terjadi dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu terdapat pula faktor lain yang mempengaruhinya seperti topografi dan geologi nya yang merupakan daerah perbukitan dan pergunungan. Bukan hanya karena faktor alam tetapi pengunaan lahan yang salah pun bisa menjadikan hal tersebut bertambah parah.