Nama             : Aisha Fawwaz SastraÂ
Kelas             : B
NIMÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 2410416220016
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
PTNÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Universitas Lambung Mangkurat
Fakultas          : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi   : Geografi
Mana Kuliah     : Pengindraan Jauh
Pengertian Pengindraan Jauh
Penginderaan jauh (remote sensing) adalah metode pengumpulan informasi tentang objek atau fenomena di permukaan bumi tanpa perlu kontak fisik langsung. Sejak diperkenalkan, penginderaan jauh telah mengalami evolusi signifikan, baik dalam hal teknologi maupun aplikasi. Saat ini, penginderaan jauh menjadi alat yang sangat penting dalam pengelolaan sumber daya alam seperti, pemantauan lingkungan, serta perencanaan tata ruang. Berikut adalah penjelasan yang lebih mendalam tentang pengindraan jauh menurut para ahli :Â
*Jensen (2007) Menurut John R. Jensen dalam bukunya "Remote Sensing of the Environment: An Earth Resource Perspective", pengindraan jauh adalah proses mengumpulkan informasi tentang objek dan area dari jarak jauh, menggunakan sensor yang menangkap radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek. Proses ini memungkinkan penilaian yang efisien dari kondisi bumi dalam skala besar dan terperinci.
*Thomas M. Lillesand, Ralph W. Kiefer, dan Jonathan W. Chipman (2015): Dalam "Remote Sensing and Image Interpretation", mereka mendefinisikan pengindraan jauh sebagai teknologi yang memungkinkan pengumpulan informasi tentang objek dan area dari jarak jauh dengan menggunakan sensor yang menangkap data dari spektrum elektromagnetik. Teknologi ini melibatkan berbagai jenis sensor, platform, dan teknik pengolahan data yang kompleks untuk menghasilkan informasi yang dapat diinterpretasikan dan digunakan dalam berbagai aplikasi.
Tujuan Pengindraan Jauh
Tujuan dari pengindraan jauh (remote sensing) adalah untuk mengumpulkan informasi tentang objek atau area dari jarak jauh, biasanya menggunakan satelit atau pesawat terbang. Ini memungkinkan kita untuk memantau dan menganalisis berbagai fenomena seperti perubahan lingkungan, penggunaan lahan, kondisi cuaca, dan bencana alam tanpa harus berada di lokasi secara langsung. Data yang diperoleh bisa digunakan untuk berbagai aplikasi seperti perencanaan kota, manajemen sumber daya alam, dan penelitian ilmiah.
Pengertian GeotaggingÂ
Geotagging merupakan proses akumulasi metadata yang berisi data informasi lokasi geografis tentang sesuatu posisi ke dalam peta digital. Data umumnya terdiri dari koordinat lintang serta bujur, namun barangkali juga menyertakan stempel waktu, dan tautan ke data tambahan ke data media seperti foto, video, atau catatan digital. Proses ini memberikan konteks lokasi yang tepat di mana data tersebut diambil atau dihasilkan. Metadata geotagging bisa ditambahkan secara manual ataupun terprogram.
Berikut adalah 10 keakuratan antara lokasi menurut Google Maps dan kondisi di lapangan dengan menggunakan geotagging di daerah kecamatan alalak :Â
1. Komplek Griya Permata (Akurat)Â
2. Apotek Muri (Akurat)Â
3. Alfamart Griya Permata (Akurat)Â
4. Barbershop Ar-Raafi (Akurat)Â
5. Fast Laundry Griya Permata (Akurat)Â
6. Mesjid Nurul Iman (Akurat)Â
7. Toko Bangunan Reva (Akurat)Â
8. SRZ Motor (Akurat)Â
9. Indomaret Griya Permata CV. Dinda Anugerah (Akurat)Â
10. Bakso Abah Agus (Akurat)Â
Kesimpulan
Kesimpulan dari artikel tentang pengidentifikasian pengindraan jauh menggunakan geotagging untuk mengetahui kevalidan suatu objek di Google Maps adalah bahwa geotagging, yang menyematkan data koordinat geografis pada gambar atau informasi, dapat meningkatkan akurasi dan keandalan pemetaan di Google Maps. Dengan memanfaatkan data geotag dari foto atau sensor pengindraan jauh, informasi tentang lokasi objek dapat diverifikasi dan diperbarui secara real-time. Ini membantu dalam memastikan kevalidan informasi peta, memperbaiki kesalahan, dan memberikan data yang lebih tepat kepada pengguna. Implementasi geotagging dalam pengindraan jauh memperkuat integritas dan ketepatan peta digital, mendukung aplikasi yang memerlukan data lokasi yang akurat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H