*Thomas M. Lillesand, Ralph W. Kiefer, dan Jonathan W. Chipman (2015): Dalam "Remote Sensing and Image Interpretation", mereka mendefinisikan pengindraan jauh sebagai teknologi yang memungkinkan pengumpulan informasi tentang objek dan area dari jarak jauh dengan menggunakan sensor yang menangkap data dari spektrum elektromagnetik. Teknologi ini melibatkan berbagai jenis sensor, platform, dan teknik pengolahan data yang kompleks untuk menghasilkan informasi yang dapat diinterpretasikan dan digunakan dalam berbagai aplikasi.
Tujuan Pengindraan Jauh
Tujuan dari pengindraan jauh (remote sensing) adalah untuk mengumpulkan informasi tentang objek atau area dari jarak jauh, biasanya menggunakan satelit atau pesawat terbang. Ini memungkinkan kita untuk memantau dan menganalisis berbagai fenomena seperti perubahan lingkungan, penggunaan lahan, kondisi cuaca, dan bencana alam tanpa harus berada di lokasi secara langsung. Data yang diperoleh bisa digunakan untuk berbagai aplikasi seperti perencanaan kota, manajemen sumber daya alam, dan penelitian ilmiah.
Pengertian GeotaggingÂ
Geotagging merupakan proses akumulasi metadata yang berisi data informasi lokasi geografis tentang sesuatu posisi ke dalam peta digital. Data umumnya terdiri dari koordinat lintang serta bujur, namun barangkali juga menyertakan stempel waktu, dan tautan ke data tambahan ke data media seperti foto, video, atau catatan digital. Proses ini memberikan konteks lokasi yang tepat di mana data tersebut diambil atau dihasilkan. Metadata geotagging bisa ditambahkan secara manual ataupun terprogram.
Berikut adalah 10 keakuratan antara lokasi menurut Google Maps dan kondisi di lapangan dengan menggunakan geotagging di daerah kecamatan alalak :Â
1. Komplek Griya Permata (Akurat)Â
2. Apotek Muri (Akurat)Â
3. Alfamart Griya Permata (Akurat)Â