Mohon tunggu...
Aisha Nurul Izzah
Aisha Nurul Izzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qudwah, Program Studi S1 Manajemen Pendidikan Islam

Memiliki kemampuan non akademik yang baik, memiliki bakat dan minat di dunia seni.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pramuka Di Setengah Hidupku

10 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 10 Januari 2025   17:48 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pramuka di Setengah Hidupku

Pramuka adalah istilah yang tampak sederhana, tetapi bagi saya, ia mengandung makna yang sangat mendalam dan telah meliputi separuh perjalanan hidupku. Sejak kecil, saya tidak hanya melihat pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, tetapi sebagai sebuah perjalanan yang mengubah cara pandang saya terhadap dunia. Dalam setengah hidupku, pramuka telah menjadi sahabat setia, guru, dan tempat belajar yang penuh makna.

Awal Perkenalan dengan Pramuka

Pengalaman pertama saya dengan pramuka dimulai saat saya berada di sekolah dasar. Di saat itu, kegiatan pramuka menjadi bagian wajib di kurikulum sekolah, dan saya mendaftar dengan anggapan bahwa ini hanya sekadar aktivitas tambahan seminggu sekali. Mengenakan seragam cokelat dan dasi merah putih yang diikat rapi, saya bergabung tanpa ekspektasi atau rasa ingin tahu yang mendalam.

Namun, momen-momen awal itu meninggalkan kesan yang mendalam. Saya masih ingat betapa antusiasnya saya saat baris-berbaris, bermain dalam permainan kelompok, atau menyanyikan lagu-lagu pramuka. Ada rasa kebersamaan yang berbeda---sesuatu yang tidak dapat saya temukan dalam pelajaran formal di dalam kelas.

Seiring waktu, saya mulai mengalami berbagai kegiatan lain yang lebih menantang. Penjelajahan alam, mendirikan tenda, membuat simpul, dan menyalakan api unggun menjadi momen-momen yang saya nanti-nantikan setiap minggu. Dari aktivitas-aktivitas sederhana tersebut, saya menyadari bahwa pramuka lebih dari sekadar keterampilan teknis; ini adalah tentang pembentukan karakter.

Pembentukan Karakter Melalui Pramuka

Bergabung dalam pramuka bukan sekadar mengisi waktu luang. Di sinilah saya belajar nilai-nilai hidup yang menginspirasi saya hingga hari ini. Salah satu pelajaran paling menonjol adalah pentingnya disiplin. Setiap kegiatan pramuka diawali dengan ketepatan waktu, dan keterlambatan tidak pernah ditoleransi. Dari situ, saya belajar untuk menghargai waktu dan bertanggung jawab, sesuatu yang sangat dibutuhkan ketika saya memasuki dunia kerja.

Tidak hanya itu, pramuka juga mengajarkan saya tentang arti kerja sama. Tidak semua tugas dapat diselesaikan sendiri. Dalam setiap kegiatan kelompok, seperti mendirikan tenda atau memasak di alam terbuka, kami selalu saling membantu dan bekerja bersama. Tidak ada yang merasa lebih unggul, karena kami adalah satu tim yang solid.

Nilai-nilai dalam Dasa Dharma Pramuka juga menjadi pedoman yang saya pegang dalam hidup. Butir-butir yang mengajarkan cinta terhadap alam, kasih sayang sesama manusia, kerelaan untuk membantu, dan tanggung jawab telah meresap dalam diri saya sejak kecil. Nilai-nilai ini membentuk pola pikir saya untuk selalu peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar.

Pengalaman Tak Terlupakan di Pramuka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun