Mohon tunggu...
Aisha Annnada
Aisha Annnada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa,Universitas Lambung Mangkurat

suka membaca dan suka mendengarka musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Farming Text Mengenai Bencana Meteorologi dan Klimatogi

9 Mei 2023   21:01 Diperbarui: 9 Mei 2023   21:03 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bencana merupakan anugerah dan berkah yang harus dihadapi oleh manusia terutama yang hidup di bumi ini terutama pada daerah rawan bencana. Kedatangan bencana secara tibatiba tidak dapat dihindari tetapi harus dihadapi. 

Manusia tidak perlu takut pada bencana, tetapi manusia harus dapat menghadapi bencana. Indonesia merupakan Negara yang rawan bencana bahkan dikenal sebagai Laboratorium Bencana Alam. Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana akan berusaha untuk siap menghadapi bencana, mengantisipasi bencana, dan beradaptasi dengan bencana, dikenal sebagai upaya mitigasi bencana. 

a.  Pengertian Klimatologi

Klimatologi (berasal dari bahasa Yunani Kuno , klima, "tempat, wilayah, zona"; dan -, -logia "ilmu") adalah studi mengenai iklim, secara ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca yang dirata-ratakan selama periode waktu yang panjang. 

Menurut Gibbs (1978), klimatologi adalah peluang statistic berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angina dan kelembapan yang terjadi di suatu wilayah yang terjadi dalam kurun waktu yang panjang. Klimatologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan mengapa iklim dan cuaca di berbagai tempat di bumi bias berbeda, serta bagiaman hubungan antara iklim dengan kehidupan manusia sehari-hari.

b. Pengertian Metereologi

Kata "meteorologi" berasal dari perbendaharaan bahasa Yunani kuno, metros "megah; tinggi (di angkasa)" (dari - meta- "di atas" dan er "mengangkat")dan - -logia "-(o)logy" "ilmu".Meteorologi adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari atmosfer.

Berikut beberapa contoh bencana yang pernah melanda Indonesia diakibatkan oleh Meteorologi dan Klimatogi.

1.

Perubahan Iklim Membuat Kondisi Laut Memburuk dan Marak Bencana Alam

11/02/2023

Beritasatu

Perubahan iklim yang terjadi saat ini membuat kondisi laut menjadi semakin buruk. Hal itu berdampak pula pada banyaknya bencana hidrometeorologi, baik di Indonesia maupun negara lain.Hal itu disampaikan peneliti Klimatologi dan Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Intan Suci Nurhati dalam acara webinar 'Darurat Bencana Hidrometeorologi: Komitmen Implementasi Kebijakan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim' seperti dikutip Antara, Sabtu (11/2/2023).Intan mengatakan bahwa perubahan iklim yang semakin intens akan berakibat pada penyerapan karbon di laut dan hutan menjadi kurang maksimal. Menurut dia, banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa kondisi laut saat ini memburuk. "Kondisi itu memengaruhi situasi cuaca di darat yang mengakibatkan sering-nya terjadi bencana hidrometeorologi," ujar penulis utama Laporan Penilaian Keenam IPCC (Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim) itu.Dalam Laporan IPCC diungkapkan bahwa anomali hidrometeorologi yang terjadi di darat juga dipengaruhi dari fenomena dinamika laut. Intan pun mencontohkan gelombang panas laut yang berimplikasi pada menghangatnya permukaan air laut.

2.

Menteri LHK:Indonesia Komitmen Mitigasi Perubahan Iklim

3/02/2023

Beritasatu

LHK mengajak keterlibatan semua pihak untuk menyukseskan pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, dalam Sub Nasional Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan, target penurunan emisi Indonesia dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Updated disajikan untuk sektor-sektor yang meliputi Forest and Other Land Use (FOLU) serta pertanian (untuk urusan sektor lahan), energi, limbah, serta industri (untuk urusan sektor non-lahan)."Sektor FOLU sendiri ditargetkan dapat berkontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi nasional," ujar Siti Nurbaya, di acara kick off Sosialisasi Sub Nasional Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/2/2023).

3.

KTT G20 Menghitung Hari,BMKG siap dengan Skenario Terburuk Potensi Bencana Alam

1/10/2022

bmkg.go.id

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan BMKG telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi guna mebgantisipasi skenario terburuk apabila terjadi bencana alam saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.Dwikorita bahkan menyebut berbagai aksi mitigasi tersebut telah dipersiapkan sejak Indonesia resmi memegang Presidensi G20 Desember 2021 lalu. Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 dengan tema 'Recover Together, Recover Stronger' telah dipersiapkan untuk mengantisipasi skenario terburuk gempa bumi dengan magnitudo 8.5 yang dapat membangkitkan gelombang tsunami dalam tempo waktu 20 hingga 38 menit."Mudah-mudahan KTT G20 berjalan aman dan lancar, tidak ada kejadian gempa bumi ataupun tsunami. Namun apabila terjadi sewaktu-waktu BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri sudah siap dengan skenario terburuk," ungkap Dwikorita di Bali, Jum'at (30/9/2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun