Mohon tunggu...
Aisatunnazi
Aisatunnazi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Halo, saya seorang mahasiswa pendidikan kimia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, belakangan ini hobi menonton K-Drama dan mendengarkan musik K-pop hingga terinspirasi, belum mempunyai basic dalam tulis menulis, tapi sedang berproses untuk lebih baik lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Remaja Indonesia dan Bahasanya

29 November 2022   22:21 Diperbarui: 29 November 2022   22:47 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdampingan dengan penggunaan Bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari, remaja Indonesia juga tidak terlepas dengan kaidah kebahasaannya sendiri. Yaitu Bahasa gaul, Bahasa kekinian yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa gaul ini adalah salah satu cabang dari Bahasa Indonesia yang digunakan untuk pergaulan. Istilah ini muncul pada akhir tahun 1980 an. 

Bahasa ini dipergunakan remaja Indonesia untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun, seiring berjalannya waktu muncul lah kosakata- kosakata baru yang diciptakan remaja Indonesia, yang membuat bukan sebayanya tidak akan mengerti dengan apa yang sedang mereka bicarakan. Yaitu kosakata yang di balik-balikkan dari kosakata aslinya. Seperti 'Sabi' yang diambil dari kata 'Bisa', 'Kuy' yang diambil dari kata 'Yuk', 'Eug' yang diambil dari kata 'gue', dan lain sebagainya.

Pada dasarnya hal-hal seperti ini tidak semua berdampak buruk, timbulnya Bahasa-bahsa tersebut merupakan bukti dari keberagaman kreatifitan remaja Indonesia, hanya saja faktor negatif yang ditimbulkan juga sangat berpengaruh bagi bangsa Indonesia kedepannya. 

Seperti tentu saja minimnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, penggunaan Bahasa mereka di tempat yang tidak seharusnya seperti di sekolah yang seharusnya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, mereka malah menggunakan Bahasa tersebut, Bahasa yang dipergunakannya pun tidak dimengerti oleh oleh orang tua, hanya remaja sebaya yang mengerti apa yang mereka bicarakan. 

Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diingingkan di masa yang akan datang, haruslah kita sebagai warga negara Indonesia mempelajari dan memahami dengan baik Bahasa Indonesia yang baik dan benar.( Nurdjan, dkk. 2016).

Berikut ini adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari krisis Bahasa Indonesia dimasa depan bagi remaja Indonesia:

1. Pembiasaan Bahasa baku di tempatnya

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa penggunaan Bahasa Indonesia yang baku digunakan di tempat-tempat dan waktu-waktu tertentu. Pada saat di sekolah, di kantor, acara resmi, berkomunikasi dengan guru, dosen, atasan, dan orang yang lebih atas hendaknya kita menggunakan Bahasa baku yang baik dan benar

2. Mendalami penggunaan kata 

Alasan dari remaja Indonesia tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar salah satunya adalah ke tidaktahuan nya tentang struktur penggunaan kata yang baik dan benar. Mendalami penggunaan kata ini bisa dilakukan dengan meminta pengajaran dari pihak pengajar ataupun pihak yang lebih paham. Dengan tahu akan penggunaan kata Indonesia yang baik dan benar, penggunaan Bahasa campuran pun akan sedikit berkurang.

3. Memperbanyak kosakata Bahasa Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun