Mohon tunggu...
KKNP SUMBERPITU 2024
KKNP SUMBERPITU 2024 Mohon Tunggu... Administrasi - Organisasi

Kelompok 22

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyuluhan Posyandu Balita Stunting di Desa Sumberpitu

7 Februari 2024   06:46 Diperbarui: 7 Februari 2024   06:57 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Jumat, tanggal 26, jam 08.00 sampai 10.30 WIB, Desa Sumberpitu menjadi saksi penyelenggaraan penyuluhan posyandu balita stunting yang digelar dengan penuh antusiasme. Acara tersebut dipandu oleh bidan Novitasari A.Md. Keb dan bidan Usumawati A.Md.Keb, yang merupakan sosok-sosok yang sangat berpengalaman dan memiliki komitmen kuat dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.

Para peserta yang turut serta dalam acara ini terdiri dari 5 balita yang didampingi oleh orang tua mereka, serta 7 mahasiswa dari kelompok 22 KKN-P 2024 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Kehadiran mereka menjadi cerminan nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan balita di Desa Sumberpitu.

Penyuluhan ini bertujuan utama untuk menanggulangi pencegahan stunting dengan memberikan pemahaman mendalam tentang pola makan yang sehat bagi balita. Salah satu materi yang disampaikan adalah tentang kantong perut bayi mulai dari usia satu hari hingga satu bulan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Melalui visualisasi yang menarik, para peserta diajak untuk memahami perbandingan kantong perut bayi dengan benda-benda sehari-hari. Pada usia satu hari, kantong perut bayi diibaratkan seperti kelereng dan membutuhkan ASI sebanyak satu sendok makan. Pada usia tiga hari, kantong perut bayi seperti bola bekel dan membutuhkan ASI dua sendok makan. Sedangkan pada usia satu minggu, kantong perut bayi seperti bola pingpong dan membutuhkan 10-12 sendok makan ASI.


Keterlibatan orang tua dan mahasiswa dalam acara ini menjadi pendorong utama dalam penyampaian pesan-pesan kesehatan yang sangat penting ini. Mereka tidak hanya mendengarkan dengan seksama, tetapi juga bertanya aktif dan berbagi pengalaman terkait pola makan yang baik untuk mencegah stunting pada balita. Dengan harapan bahwa pemahaman yang diberikan dalam acara ini dapat terus disosialisasikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, penyuluhan posyandu balita stunting di Desa Sumberpitu berhasil mencapai tujuannya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat terkait pentingnya pola makan yang sehat guna mencegah stunting pada balita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun